Membuat tulisan artikel atau opini yang menggunakan bahasa Banjar (Kalsel) ini bagi penulis sebelumnya belum pernah juga. Setelah menulis komenter singkat dalam bahasa Banjar guna mengisi komenmtar pada facebook Bpost online suratkabar Banjarmasin Post sakitar 3 (tiga) tahun yang lalu, maka sampai saat ini penulis aktif menulis setiap hari. Selanjutnya lagi, penulis ikut bergabung dengan grup WA ' IGI Urang Banjar', yang beranggotakan guru orang Banjar yang menjadi anggota IGI se Indonesia, maka semakin bertambah motivasi penulis untuk balajar menulis dalam bahasa Banjar.
Ternyata, menulis sebuah tulisan artikel atau opin menggunakan abahasa Banjar itu semudah yang penulis bayangkan pada awalnya, tidak semudah dan selancar yang diucapakan setiap hari. Sulit juga kalau ditulisakan dalam tulisan menggunakan bahasa Banjar, dan tidak seperti menulis menggunakan bahasa Indonesia. Tetapi, yang namanya keinginan menulis menggunakan bahasa Banjar, maka seperti apapun sulitnya harus diusahakan. Kalau masalah sulit itu hal biasa, tetapi kalau tidak pernah mencobanya, maka rasanya penulis tidak akan mengetahui bagaimana sulit menulis menggunakan bahasa Banjar.
Penulis memulai menulis menggunkan bahasa Banjar yang susah-suah gampang ini, saat penulis mulai bosan menulis komentar menggunakan bahasa Indonesia guna mengisi facebook Bpost online suratkabar Banjarmasin Post.
Penulis sering menanggapi dengan bahasa Indonesia, setelah itu beralih menggunakan bahasa Banjar. Saat itu tulisan komentarnya singkat saja, tidak seperti menulis artikel atau opini. Selanjutnya, sejak memberikan komentera singkat itu bahasa Banjar, penulis lebih aktif lagi menulis komentar untuk mengisi facebook Bpost online suratkabar Banjarmasin Post itu menggunakan bahasa Banjar.
Sekarang ini, penulis berusaha aktif menulis menggunakan bahasa Banjar untuk dikirim ke blog IGI, guna mawarnai tulisan yang ada pada blog IGI, sebab tulisan yang dikirim ke blog IGI selama ini menggunakan bahasa Indonesia. Penulisan menggunakan bahasa Banjar itu seiring juga untuk membuat sebuah buku menggunakan bahasa Banjar, yang nantinya diterbitkan pada saat peringatan hari jadi Kesultanan Banjar (Kalsel)
Kegiatan penulis membuat tulisan yang menggunakan abahasa Banjar ini ibarat papatah " Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui". Artinya, kalau penulis membuat tulisan menggunakan bahasa Banjar ini banyak manfaatnya. Pertama. Menulis menggunakan bahasa Banjar ini sebagai bentuk nyata penulis ikut membantu untuk melestarikan salah satu budaya orang Banjar, karena bahasa Banjar itu sabagai bagian dari budaya Banjar parlu dilestarikan, terlabih lagi oleh orang Banjar sendiri, seperti penulis ini.
Kadua. Tulisan menggunakan bahasa Banjar masih sedikit keberadaannya, apalagi yang berbentuk buku. Kebanyakannya, orang Banjar menggunakan bahasa Banjar sebagai bahasa sehari-hari, baik yang di daerah Kalimantan Selatan, atau yang diluar Kalimantan Selatan. Orang Banjar itu, sukanya menggunakan bahasa Banjar yang untuk bicara seharai-hari, tapi kalau yang ditulis, masih jarang panulis temukan, seperti kisah si Palui yang ada dalam suratkabar Banjarmasin Post.
Katiga. Penulis membuat tulisan menggunakan bahasa Banjar ini untuk dibukukan dalam rangka peringatan hari jadi Kesultanan Banjar . Rencana tersebut disampaikan oleh tokoh orang Banjar, dan juga keturunan kerajaan Banjar dulu, yaitu Gusti Surian. Beliau inilah yang menggagas rencana tersebut dan mengumpulkan kami anggota IGI dari orang Banjar guna menulis artikel atau opini yang menggunakan bahasa Banjar.
Menulis artikel, opini, atau kisah menggunakan bahasa Banjar, kalau cuma diucapkan mudah saja, tetapi kalau ditulis menggunakan bahasa Banjar, sulit juga rasanya. Panulis harus berpikir yang lebih guna mencocokkan makna kata tersebut dengan bahasa Indonesia. Namun, tidak ada namanya kesuksesan tanpa tidak mau berupaya dan berdoa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI