Lihat ke Halaman Asli

Jokowi Pindah ke Istana Bogor, Istana Merdeka Dianggap Membawa Sial?

Diperbarui: 17 Juni 2015   11:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14237090241065167410

[caption id="attachment_368406" align="alignnone" width="600" caption="Istana Merdeka dikepung banjir (ANTARA)"][/caption]

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana pindah ke Istana Bogor. Kepindahan ini menimbulkan banyak pertanyaan terutama bagi kalangan pegiat klenik atau metafika.

Anda boleh percaya atau tidak. Jokowi itu seorang Jawa dan sangat menghormati kearifan lokal seperti itu.

Sebuah media online mengulas perpindahan Jokowi ke Istana Bogor dari segi metafika.

Menurut praktisi metafika, Ki Gendeng Pamungkas, Jokowi berpindah ke Istana Bogor karena menganggap Istana Merdeka membawa sial.

Menurut Ki Gendeng, Jokowi ingin mendapatkan kekuatan dari Prabu Siliwangi agar dapat mempertahankan kekuasaannya di saat mendapat rongrongan dari koleganya sendiri yaitu PDIP dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH).

Ki Gendeng juga melihat dari sisi politisnya, berpindahnya Jokowi ke Bogor karena ingin dekat dengan Prabowo dan SBY karena kedua-duanya berada tinggal di Bogor. SBY di Cikeas dan Prabowo di Hambalang.

Belum lagi, baru saja memerintah, Istana Merdeka diserang banjir. Padahal berdasarkan laporan, banjir melanda Istana karena banyaknya sampah di drainase Istana sehingga air tidak berfungsi.

Secara alam, kata Ki Gendeng adanya pengusiran terhadap Jokowi. "Air masuk ke Istana menandakan alam mengusir Jokowi," paparnya.

Selama ini menurut Ki Gendeng, Jokowi merasa mendapat dukungan langsung dari rakyat dengan dibuktikan saat pelantikan rakyat boleh masuk Istana. Ini dianggap modal mempertahankan kekuasaannya tetapi alam berkata lain.

SUMBER TULISAN1

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline