Baru-baru ini kita banyak mendengar berita di media bahwa banyak kasus retaknya rumah tangga karena adanya orang ketiga, keempat, dan seterusnya. Beberapa bahkan hingga berujung malapetaka bagi pelaku maupun korbannya. Alih-alih nikmat duniawi yang didapat namun justru laknat dan azab yang menimpanya.
Sekadar mengingatkan bahwa perilaku perselingkuhan marak terjadi akhir-akhir ini. Memang hal tersebut digandrungi banyak orang karena makin maraknya media komunikasi dan media sosial yang memperbesar peluang perselingkuhan itu terjadi.
Sebagai contoh, media sosial tak banyak pasangan sudah menikah (beristri/suami) menggunakannya untuk memamerkan keromantisan hubungan suami/istri tersebut ke khalayak, namun justru memamerkan paras/fisiknya ke yang tidak berhak memandangnya atau memandang fisik sebagai objeknya.
Media komunikasi seperti whatsapp akan banyak disalahgunakan sebagai media komunikasi terselubung. Si pelaku memanfaatkan momen tertentu dan fitur-fitur aplikasi tersebut sebagai jembatan pelampiasan nafsu sesaatnya tanpa diketahui pasangan sahnya.
Hal tersebut tentu dilakukan si pelaku tentunya dengan perhitungan dan logika yang telah direncanakan sebelumnya. Bagi pelaku profesional hal tersebut merupakan perkara mudah karena sudah menjadi kebiasaannya.
Yang ingin disampaikan dalam tulisan ini yaitu bagi para pelaku selingkuh, segera berhentilah menikmati nafsu sesaat itu dan tingkatkan intensitas hubungan komunikasi yang jujur, terbuka, dan tak membohongi diri sendiri kepada pasangan sahnya.
Hindari bertatap muka maupun berkomunikasi dengan lawan jenis apabila tidak ada urusan yang sangat penting, dan bagi para istri jika ingin bertemu dengan teman lawan jenisnya ketika di luar rumah minta ditemani suaminya. Agar tidak timbul fitnah dan ancaman dari risiko perselingkuhan tersebut.
Video berikut ini barangkali akan membukakan hati dan petunjuk agar kita menjauhi selingkuh.