Lihat ke Halaman Asli

MJK Riau

Pangsiunan

Anies "Gubernur Indonesia" Itu Membuat Bandul Bergerak dari Islam Defisit ke Islam Surplus?

Diperbarui: 8 September 2019   07:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

doc.pri diolah dari Riau Terkini

Kalau anda melihat foto mobil karena kecelakaan, maka hal itu mirip  seperti yang pernah terjadi pada siapa saja. Kondisi mobil dalam keadaan rusak parah dan tidak dapat lagi dikendarai. Mobil hanya dapat dipindahkan dengan cara diderek. 

Bagaimana dengan kondisi pengemudi ? Bisa saja selamat atau bisa juga luka-luka bahkan mungkin saja harus meninggalkan dunia dan tentu saja tidak akan kembali lagi. Situasi musibah besar dan berat seperti itu, boleh dikatakan terjadi pada orang orang yang dapat dikategorikan Islam Defisit. 

Apakah itu Islam Defisit ?

Ini kondisi dengan posisi lift 561, Islam Iman Ikhsan yang dapat saling berganti tempat atau menatap. Angka 5 simbol dari Islam dalam hubungannya dengan Rukun Islam. Angka 6 simbol dari Iman dengan hubungannya dengan Rukun Iman. 

Angka 1 simbol dari Ikhsan.  Seseorang bisa dengan mudah pada lift 5, dan disebut islam. Baik Islam karena keturunan atau baru masuk Islam yang sering disebut Muallaf. 

Orang Islam dapat disebut beriman, setelah masuk Islam kemudian belajar untuk mendalami Islam serta mencoba mengamalkan Islam berdasarkan Iman yang enam. 

Namun dapat saja, pada saat mendalami Iman yang 6, di lift 6, belum seluruhnya dapat diyakini, sehingga tergelincir lagi, pada lift 5. Banyak orang Islam yang terkena kasus hukum, baik itu pejabat atau rakyat biasa, atau bahkan mungkin saja kasus lain. 

Hal itu menyebabkan posisi di lift 6 kembali turun di posisi lift 5, tetapi mereka tetap Islam. Secara sederhana begitulah, gambaran tentang Islam Defisit. 

Namun bisa juga sekelompok orang yang sudah mampu melewati lift 6 akan menuju lift 1, juga tergelincir, karena mungkin ria, ujub atau bahkan takabur. Boleh dikatakan hal tersebut, orang orang yang berada di lift 1, kembali tergelincir, karena merasa lupa, kalau dirinya dilihat Allah, atau bahkan melupakan diri terhadap Allah, karena kesenangan dunia yang hendak diraih. 

Merasa benar sendiri, merasa lebih tahu, lebih pandai, merasa lebih baik dari yang lain, merupakan penyakit hati orang orang yang berada di lift 1, sehingga tergelincir merosot pada lift 6, bahkan mungkin saja pada lift 5. 

Orang orang yang terkena musibah namun tidak minta ampun, apalagi bersyukur, bahkan kemudian cenderung condong menuju kufur, juga dapat dianggap sebagai Islam Defisit. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline