Lihat ke Halaman Asli

MJK Riau

Pangsiunan

Dan Ingatlah Kamu tentang Musa: Tangkal Tuduhan Kufur Nikmat

Diperbarui: 1 Agustus 2019   07:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

sebelumnya

Tangkal Tuduhan Kufur Nimat

Dan Ingatlah Kamu Tentang Musa part 3

Jasa memang sering digunakan untuk menuduh seseorang menjadi kufur nikmat. Jasa dianggap sebagai alasan oleh si pemberi jasa, mengungkap jasa-jasa yang telah diberikan. Tanpa jasa yang diberikan, dia menganggap situasi dan kondisi si penerima jasa, tidak akan dapat seperti yang terjadi.  Tuduhan kufur nikmat, sering membuat seseorang menjadi Kikuk untuk mau berbuat sesuatu terhadap si penerima jasa.

Karna tidak dapat melepaskan diri Duryudana, karena jasa yang telah diberikan Duryudana. Jasa besar Duryudana kepada Karna, mampu meningkatkan Karna dari seorang yang tidak ada apa-apanya, menjadi seorang Ksatria, bahkan Raja Awangga. Apalagi Karna kemudian telah mengikatnya dengan janji.

Walau pun tetap akan membela Duryudana, namun keinginan Karna untuk  membantu Pandawa atas informasi Prabu Kresna masih membekas. Tangkal tuduhan kufur nikmat dari Duryudana, Karna lalu menjalani laku berbuat baik kepada sesama. Karna memberikan pakaian perang yang tidak tembus senjata, kepada seorang tua renta, yang memintanya kepada Karna. Sebagai ganti, Karna diberi senjata sakti yang tidak ada tandingannya, namun hanya dapat digunakan satu kali saja. 

Ketika sejanta itu sudah digunakan untuk membunuh Gatotkaca, maka ketika Karna berhadapan dengan Arjuna, senjata sakti itu sudah hilang. Bukan itu saja, Karna terbunuh karena baju sakti yang tidak tembus senjata sudah tidak lagi dimilikinya. Tangkal tuduhan kufur nikmat membuat Karna gugur dan Duryudana kehilangan kepercayaan diri untuk memenangkan perang melawan Pandawa.

Tangkal tuduhan kufur nikmat, juga dilakukan oleh Kumbakarna. Saat kerajaan Alengka sedang diserang oleh pasukan kera Rama, Rahwana mendatangi Kumbakarna yang sedang bertapa tidur. Kumbakarna tidak mau ikut campur lagi dengan urusan Rahwana, ketika Rahwana menculik Shinta untuk diperistri. 

Wibisana adik terkecil Rahwana sudah terlebih dahulu mengingatkan Rahwana. Namun protes Wibisana atas tindakan tidak terpuji yang dilakukan Rahwana, Raja Alengka itu berbuah pengusiran Wibisana dari kerajaan Alengka. Kumbakarna yang menjunjung tinggi kebenaran ikut marah saat Wibisana diusir dari istana. Kumbakarna kemudian meninggalkan istana untuk  bertapa dan tidak mau ikut campur urusan Rahwana.

Rahwana tahu betul Kumbakarna seorang yang selalu ingin membalas budi. Rahwana membangunkan Kumbakarna dari bertapa dan memberinya banyak makanan enak dari kerajaan. Kumbakarna yang berbadan besar dan baru bangun dari bertapa, tentu saja kelaparan. Dengan lahap dimakannya seluruh makanan hadiah Rahwana. 

Setelah selesai Kumbakarna makan, baru Rahwana mengatakan maksudnya, minta bantuan Kumbakarna untuk berperang melawan pasukan Rama yang menyerang negara Alengka. Namun Kumbakarna kembali tidur bertapa setelah selesai makan. Kontan saja Rahwana marah dan menuduh Kumbakarna telah kufur nikmat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline