Obat Hati
Lima belas tahun sudah usia pernikahan Yudi dengan Rara. Mereka berdua dikaruniai seorang anak laki laki yang pandai, cerdas dan sholeh. Setiabudi, nama anak laki laki Yudi dengan Rara. Setiabudi menyelesaikan SD nya hanya dalam waktu 4 tahun. Kemudian di smp Setiabudi dapat sekesay dalam waktu 2 tahun. Begitu juga untuk pendidikan tingkat SMA, Setiabudi mengikuti kelas akselerasi, sehingga pada umur 14, Setiabudi sudah lulus SMA.
Namun setelah lulus SMA, Setiabudi malas belajar. Setiabudi justru ikut ketrampilan bagi pemuda yang diselenggarakan Dinas Tenaga Kerja yang pesertanya kalau lulus akan dibawa ke Jepang untuk praktek kerja. Sambil menunggu keberangkatan Setiabudi ke Jepang, Yudi mengajak Rara dan Setiabudi ke Thailand. Kebetulan Yudi ada tugas menghadiri kegiatan kerjsama tiga negara IMT GT (Indonesia Malaysia Thailand Growth Triamgle).
Namun Yudi terkejut ketika pada saat breakfast, Yudi melihat Syala dan Tante Adelia serta seorang lelaki yang gagah juga sedang berada di ruang makan yang sama. Yudi kemudian mengajak Rara dan Setiabudi ke dekat meja Syala, sambil menyapa dan mengenalkan keluarga Yudi dengan Syala dan Tante Adelia serta pemuda gagah tersebut.
Syala juga terkejut ketika melihat Yudi ada di tempat itu. Namun Syala tampak tenang dan memperkenalkan anggota keluarganya ke keluarga Yudi. Ada Tante Adelia dan Ikmal si lelaki ganteng. Sambil mengobrol sangat mereka makan dalam satu meja besar.
Ketika mereka sudah mulai mencoba menu fruit, tiba tiba Tante Adelia mengamit dan menggandeng tangan Ikmal, lalu mereka meninggalkan meja makan. Tidak laba kemudian Rara juga menggandeng Setiabudi dan mengajaknya meninggalkan meja makan. Nampak Setiabudi merasa enggan diajak Rara ibu kandungnya itu. Setiabudi sambil makan, wajahnya selalu mencuri kesempatan untuk memperhatikan wajah Syala. Syala dalam usianya di atas 30 memang masih kelihatan cantik dan menawan. Apalagi Syala hidup dengan perawatan high class, karena posisinya yang tinggi di perusahaan Jepang.
"Jangan katakan kau masih mencintaiku, bang." seru Syala sambil melempar senyumnya kepada Yudi, setelah mereka tinggal berdua di meja makan.
"Masya Allah, Syala. Maafkan bang Yudi atas semua yang terjadi ini." seru Yudi.
"Tidak perlu minta maaf Bang Yudi. Ini mungkin sudah menjadi takdir Allah, bagi kita. Bang Yudi kelihatannya juga bahagia kok hidup bersama Rara ?" seru Syala.
"Rara telah melakukan segalanya untukku Syala. Rara menyiapkan semua yang kuperlukan pada saat aku akn berangkat ke kantor. Rara mendidik Setiabudi dengan baik. Rara menyibukkan diri di rumah, saat Yudi beribadah di masjid. Rara ..." kata Yudi.