Lihat ke Halaman Asli

MJK Riau

Pangsiunan

Menunggu MU Tenggelam di "Segitiga Bermuda"

Diperbarui: 17 Oktober 2018   20:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto: standard.co.uk

Sebagai klub besar di Liga Primer Inggris, MU memang sering menjadi sorotan. Namun MU sedang mengalami situasi pelik. Terjebak pada masa kelam musim ke tiga Mou, tetapi ragu untuk mencari jalan ke luar. Zidane yang tadinya merasa tertarik ingin mencoba peruntungan di MU, namun akhirnya memutuskan balik kanan. Owner MU tetap mendukung Mou walau pun hanya lewat sms. 

Hal itu jelas bukan kelas Zidane dalam berunding untuk mengatasi masalah yang terjadi di klub. Padahal Zidane merupakan calon paling kuat sebagai suksesor Mou di MU. Paling tidak hal itu didasarkan pada info info yang beredar di publik dan kapasitas Zidane sebagai mantan manajer Madrid yang berhasil. Dengan balik kanannya Zidane dari MU, MU terpaksa mencari alternatif suksesor Mou yang lain.

Allegri menjadi salah satu yang didekati MU untuk menjadi suksesor Mou di MU. Alleged menolak tawaran MU, karena Allegri merasa mempunyai proyek ambisius dengan Juventus. Pada awal karier Allegri di Juventus, Allegri telah berhasil membawa Juventus ke final Liga Champions. Begitu juga halnya pada tahun ke tiga Allegri berhasil membawa Juventus kembali masuk final Liga Champions. Boleh dikatakan pada tahun ganjil Allegri mampu membawa Juventus masuk final Liga Champions.

Musim ini merupakan tahun ke lima Allegri. Peluang tahun ganjil itu mungkin membuat Allegri berambisi untuk  membawa Juventus menjadi Juara Liga Champions. Dua kali Allegri membawa Juventus masuk final Liga Champions, dua kali Juventus kalah oleh klub klub Spanyol. Pada final pertama Allegri dengan Juventus, Barca menjadi pemenabg laga final Liga Champions. Pada final ke dua Allegri dengan Juventus, Madrid yang menjadi Juara Liga Champions. Saat ini baik Madrid mau pun Barca tidak dalam performa terbaik. Hal tersebut tentu membuat Allegri terdorong untuk ingin merealisasikan proyek besarnya dengan Juventus. Allegri ingin meraih Juara Liga Champions bersama Juventus. 

Hal tersebut membuat tawaran MU kepada Allegri untuk menjadi suksesor Mou di MU ditolak. Namun satu hal yang pasti dan dapat dicermati adalah dengan adanya tawaran MU kepada Allegri untuk menjadi suksesor Mou di MU, menandakan bahwa kondisi MU sedang pelik. Di satu sisi membela Mou di sisi lain mencari suksesor Mou. 

Dalam situasi pelik itu, MU harus menjalani laga tandang ke Stamford Brigde, kandang Chelsea. Chelsea yang dari awal musim belum pernah mengalami kekalahan, bersama dengan Liverpool dan City, seakan membentuk "Segitiga Bermuda" yang saling mengunci, belum saling membunuh. Namun hal itu justru akan berdampak buruk kepada klub klub lain di Liga Primer Inggris, termasuk MU.

Magic Sarri ball Chelsea sudah dapat membakar Liverpool di Anfield, kandang Liverpool. Laju impresif Gegen Pressing Klopp Liverpool juga sempat dihentikan Chelsea di Stamford Bridge. Maka Mou perlu berpikir keras untuk laga tandang MU ke Stamford Brigde. Namun justru itu yang menjadi masalah besar MU saat ini, apakah Mou masih mau berpikir keras. Kekalahan MU atas Wolves dan Derby County yang nota bene manajer manajernya merupakan mantan anak asuh Mou, merupakan satu indikator bahwa Mou sudah malas untuk berpikir keras. Mou dikalahkan oleh pola pola yang Mou andalkan di MU. Pragmatisme statis, membuat banyak klub mampu mengalahkan MU. 

Magic Sarri ball Chelsea memang her tummy pada serangan gencar Chelsea lebih langsung ke depan, namun Chelsea masih sering mengalami kesulitan menusuk pertahanan lawan untuk membuat gol. Hal tersebut jika dilakukan MU bisa jadi Chelsea justru akan menghadapi serangan balik cepat MU. Namun pola disiplin bertahan Chelsea yang kuat penanggalan Mou dah Conte masih dapat berjalan efektif. 

Kalahnya MU di ajang Piala FA musim lalu dengan Chelsea dapat menjadi pelajaran berharga untuk MU. Namun kalau masalah besar MU justru di Mou yang ingin dipecat, apalagi MU juga telah mendekati Allegru untuk menjadi suksesor Mou di MU, maka apalagi yang akan diperjuangkan Mou di MU.

Namun jika hai itu benar benar terjadi, maka pada laga tandang MU ke Chelsea dapat membuat MU tenggelam di "Segitiga Bermuda". 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline