Madrid makin tenggelam, akankah "bercerai" dengan Zidane
Malang tak dapat ditolak. Mujur tak dapat diraih. Barangkali peribahasa itu cocok dengan situasi dan kondisi Zidane saat ini. Pasang surut di dunia manajer bola sungguh sangat tinggi. Pep bahkan hanya mau menandatangani kontrak jangka pendek. Mou selalu pindah klub begitu memenangkan liga Champions.
Zidane sebetulnya baru saja sukses besar sebagai manajer Madrid. Dalam waktu pendek, musim lalu Zidane mampu membawa Madrid Juara Liga Champions. Kemudian Zidane memimpin Madrid membawa Piala Super Eropa serta Piala Dunia Antar Klub.
Musim ini Zidane bahkan membawa Madrid ke Bintang. Bukan saja Zidane berhasil memboyong Piala Liga Champions dua kali berturut-turut, tetapi Zidane juga berhasil mempersembahkan Piala La Liga, yang sudah lama jarang bersarang di Madrid, melainkan lebih sering di Barca. Zidane juga berhasil meraih Piala Super dan Piala Dunia Antar Klub untuk ke dua kalinya. Itu pun oleh Zidane baru dalam 2 musim menangani Madrid.
Namun performa Madrid pada musim ini kurang oke. Awalnya keberhasilan Zidane memimpin Madrid dianggap Madrid sudah seng ada lawan. Tetapi secara perlahan tapi pasti Madrid sudah tidak hebat hebat amat. Beberapa kali tidak mendapat poin penuh,di La Liga, sempat dipecundangi Hotspur di Liga Champions dan hanya menang tipus di final Piala Dunia Antar Klub, dan langsung kalah di laga prestis El Classico melawan Barca, membuat Madrid mulai gamang.
Siapa yang tak kenal hebatnya Don Carlo sebagai manajer Madrid. Setelah lama Madrid menahan asa untuk mendapatkan Piala Champions, dengan ganti ganti manajer baik Pelegreny bahkan sampai Mou, tapi Don Carlo lah yang berhasil membawa Madrid mendapat La Decima. Namun setelah itu Don Carlo dipecat Madrid.
Heynekes setelah berhasil membawa Bayern menjuarai Liga Champions langsung mundur. Pep yang menggantikan Jupp sebagai manajer Bayern, hanya berhasil sampai di semifinal. Setelah itu Pep pindah ke City.
Manajer manajer hebat, Don Carlo, Mou, Pep dan Jupp Heynekes sulit mempertahankan posisi manajer setelah memenangkan Piala Liga Champions, Zidane tidak.
Namun apakah Madrid mau seperti MU dengan Opa Fergie ?
Madrid memang pernah ingin mengontrak Zidane dalam jangka panjang. Hanya saja Madrid suka saja ganti pelatih kalau performa klub kurang oke. Bagaimana Zidane menjalani masanya di Madrid. Apakah Madrid masih mau bersabar melihat prestasi Zidane di Liga Champions ?
Tidak dapat dipungkiri Zidane masih berharap sukses di Liga Champions. Namun hampir semua klub saat ini perfomanya berubah. Apalagi Madrid akan berhadapan dengan PSG yang lagi penuh motivasi tinggi.