City melaju di BPL sampai pertengahan musim ini. Dengan selisih 11 poim dari pesaing terdekatnya MU, maka dapat dipastikan bukan saja City akan menjadi pemuncak kalsemen sementara pertengahan musim BPL 2017-2018, tetapi juga ada peluang City untuk lebih menjauh dari tim-tim lain seperti Chelsea, Liverpool, Arsenal maupun Hotspur. City melaju dengan rekor tak terkalahkan 15 kemenangan secara beruntun dan 16 kali tidak terkalahkan di BPL musim ini. suatu rekor yang sangat sulit dilakukan di BPL, mengingat persaingan di BPL sangat tajam.
Apakah City mampu mempertahankan jalur kemenangannya ? Mengingat tim-tim BPL naik turun dari posisi klasemen karena mengalami kekalahan. Terkadang Tim unggulan bisa kalah bahkan dengan Tim bukan unggulan. MU mengalami kalah sewaktu harus berhadapan dengan Huddersfield Town.
City boleh melenggang sendirian di pimpinan puncak klasemen sementara paruh musim 2016-2017, karena dengan selisih 11 poin, MU pesaing terdekat City akan mengalami kesulitan untuk dapat mengejar atau berharap City terpeleset kalah sampai 4 kali, sampai awal tahun baru 2018. Namun City juga akan selalu di bawah tekanan akan dapat dikalahkan, karena tanpa mengalami kekalahan 17 kali berturut akan menjadi batu sandungan yang sangat berarti jika suatu kali City mengalami kekalahan.
Mental pemain City bisa saja lalu rontok, dan sulit untuk bangkit kembali. Mou sangat yakin bahwa bukan City yang akan menjadi juara BPL musim ini, melainkan justru MU lah juaranya. Apakah keyakinan MU itu berdasar ? Salah satu pemikiran Mou adalah City nanti malam akan melawan Hotspur. Seperti telah diketahui, bahwa City di bawah Pep, pada musim lalu belum dapat menang jika bertemu Hotspur.
Mou berharap, jika City sekali mengalami kekalahan melawan Hotspur, maka mental pemain City akan rontok seperti kejadian musim lalu. setelah City menang dalam 6 laga berturut-turut, City kalah saat jumpa dengan Hotspur. Setelah itu City mengalami kekalahan secara beruntun.
Kelihatannya Pochetino juga berpikir bahwa Hotspur masih dapat mengganggu laju City di BPL. Pochetaino sedang dalam posisi termotivasi untuk memenangkan pertandingan melawan City.
Bukan hanya modal statistik musim lalu yang menempatkan Hotspur selalu menang melawan City, tetapi juga Pochetino pada musim ini sudah mampu menundukkan Madrid di babak penyisihan Liga Champions, yang dianggap salah satu Tim terkuat di dunia. Hotspur juga mampu membuat Dortmund kalah baik di laga tandang maupun laga kandang.
Pochetino pada musim ini membawa Hotspur sebagai juara group di babak penyisihan Liga Champions. Berbekal modal kemenangan melawan tim-tim terkuat dunia itu, Pochetino mempunyai keyakinan yang tinggi untuk dapat mengalahkan City. Wajar kalau Pochetino bertekad menghentikan laju kemenangan City.
Hotspur memang beda dengan MU. Kalau MU pada musim ini tampil impresif di awal awal musim dan sempat memuncaki klasemen sementara BPL, maka Hotspur pada musim ini tampil kurang konsisten di BPL.
Pochetino sempat membawa semangat tinggi Hotspur dua musim sebelumnya, dengan tiba-tiba Hotspur menduduki posisi ke-3 klasemen BPL dua musim sebelum ini, kemudian Hotspur naik ke posisi 2 pada musim lalu, maka seharusnya Pochetino akan memproyeksikan Hotspur menjuarai BPL tahun ini. Namun prestasi gemilang Hotspur justru tampak menonjol di Liga Champions.
Sementara di BPL kinerja Hotspur naik turun. Selain itu, jika MU lebih sering mengandalkan strategi pragmatis yang bahkan cenderung menggunakan pola parkir bus dan mengandalkan serang balik cepat, jika melawan tim tim unggulan di BPL, maka Hostpur memang lebih suka bermain menyerang. Maka laga City melawan Hotspur nanti malam akan seru dan tentu sangat menarik.