Tidak dapat dipungkiri Barca mengalami pasang surut dan dampak bola itu bundar. Pada musim pertama Enrique menangani Barca, penyerang Barca Trio MSN sangat bersiang keras dengan Trio BBC Madrid. Masa masa awal Enrique, menangani Barca, mirip dengan situasi dan kondisi Barca saat Pep memulai karienya menjadi manajer Barca. Baik Enrique maupun Pep harus menerima kenyataan bahwa perfomance Barca sedang surut. Namun seperti halnya Pep, secara perlahan tapi pasti Enrique mampu membawa Barca meraih kemenangan demi kemenangan. Jika sebelum ditangani Enrique, Barca selalu kalah menghadapi Atletico, bahkan juara La Liga dan Liga Champions dibagi-bagi antara Atletico dan Madrid. Madrid bahkan sempat memboyong La Decima dalam all spanish final Liga Champions. Madrid menumbangkan Atletico di final liga Champions 2013/2014, sementara Atletico Madrid mengambil titel juara La Liga, maka lengkaplah penderitaan Barca. Enrique diminta memimpin Barca pada kondisi buruk seperti itu.
Namun rupanya Enrique, tidak menyai-nyiakan kesempatan emas dalam menangani Barca. Sukses Enrique menangani Barca pada musim pertama justru ditandai dengan berhasilnya Barca mampu menjuarai La Liga dengan menundukkan Atletico dengan kemenangan tipis 1-0. Namun momentum kesuksesan Barca sebetulnya sudah terjadi saat mengalahkan Atletico 3-1. Enrique mampu meracik Barca, sehingga Atletico yang pada musim 2013-2014 selalu menyulitkan Barca (seri di Piala Super, seri di La Liga, seri di leg 1 Liga Champions, bahkan mampu menundukkan Barca di leg 2 Liga Champions), membuat Simeone manajer Atletico frsutasi melihat Atletico kalah 3-1. Momentum kemenangan Barca atas Atletico yang juga merupakan Juara La Liga musim 2013/2014 tersebut membuat Enrique membawa Barca melesat jauh ke depan. Pada bulan Mei 2015 Barca sudah memastikan menjadi Juara La Liga, setelah mengalahkan Atletico untuk ke dua kalinya di La Liga pada satu musim.
Sukses Enrique bahkan menyamai Pep, ketika menangani Barca pada musim pertama. Setelah mampu menundukan Atletico, Barca seolah tak terkalahkan menghadapi klub manapun. Hal itu terjadi baik di La Liga maupun Liga Champions. Trio MSN pada musim awal Enrique menangani Barca, menjadi trio penyerang yang produktif. Atletico yang memnampilkan pola permainan pragmatis dinamis gaya Simeone yang jauh berbeda dengan pragmatis gaya Mou dan mampu malang melintang di La Liga dan Liga Champions musim 2013/2014 berhasil ditundukan Barca. Dengan kecerdikan Enrique memanipulasi pola penyerang Trio MSN yang dipindah-pindahkan posisi dari posisi biasa, pada saat melawan Atletico, Barca mempecundangi Atletico dengan 3-1. Keberhasilan Barca di bawah asuhan Enrique mencapai puncaknya, pada saat Enrique mampu membawa Barca meraih juara Liga Champions, mengalahkan Juve (2014/2015).
Namun pada musim ke dua Enrique menangani Barca, Enrique gagal membawa Barca untuk meraih juara Liga Champions ke dua kalinya. Pada tahun ke dua Enrique menangani Barca juara Liga Champions kembali di bawa Madrid. Namun Barca masih tetap mempertahankan juara La Liga tahun 2016. Musim ini Barca memang masih berada di posisi ke dua klasemen sementara, satu strip di bawah Madrid, namun Barca masih melenggang di semifinal Copa Del Rey. Pada leg 2 semifinal Copa del Rey, Barca berharap mampu mengatasi Atletico.
Enrique mampu membawa Barca menjuarai Copa del Rey 2 kali, perjuangan di semi final melawan Atletico adalah yang ke tiga kalinya. Barca membuka asa ke empat kalinya untuk memenangkan Copa del Rey, sudah tiga kali Barca juara Copa Del Rey, istimewanya dua kali, Enrique mampu membawa Barca juara Copa del Rey, pada dua musim pertama Enrique bersama Barca. Jika Enrique mampu membawa Barca menjuarai Copa del Rey, masih melenggang di Liga Champions dan masih bersaing dengan Madrid di La Liga, maka boleh dikata Enrique mendorong Asa Barca Menuju Puncak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H