Tidak ada kata yang dapat mengungkapkan selain bangga. Tentu setelah itu juga bersyukur. Anak anak muda Bengkalis, mendapatkan pencerahan dari pagi hingga sore hari oleh dua Kompasianer beken, Kang Thamrin Sonata dan Kang Isson Khairul. Suatu usaha yang sebetulnya sudah dirintis jauh jauh tahun, bukan hanya jauh jauh bulan, apalagi jauh jauh hari. Namun Alhamdulillah, akhirnya dapat terlaksana.
Sore itu anak anak muda itu masih kelihatan ceria, padahal kegiatan yang mereka ikuti jauh lebih lama dari pada kegiatan belajar mengajar di bangku pendidikan, maksudnya bangku sekolah atau bangku kuliah. Maklum peserta dari kegiatan Bengkalis Membaca dan Bengkalis Menulis ini, bukan hanya anak anak yang sedang sekolah di tingkat pendidikan menengah, tetapi ada juga peserta yang sedang mengenyam di pendidikan tinggi. Pantaslah rasanya emjeka merasa bangga. Jauh jauh emjeka mengusahakan dua Kompasianer Beken ini bisa sampai ke Bengkalis, rupanya tidak sia-sia.
"Saya tidak ingin bertanya kepada kalian, apakah kegiatan ini bermanfaat tidak untuk kalian. Tetapi dari tepuk tangan kalian, senyum yang masih menghiasi wajah kalian, pandangan mata kalian yang masih tertuju kepada kami, padahal hari sudah lewat ashar. Saya tahu kalian suka dengan kegiatan ini. Betul begitu ?"
"Betulllll", teriak mereka ramai ramai.
"Kalau begitu, tepuk tangannya dulu,lah."
Kontan ruangan itu bergemuruh, karena teriakan dan tepuk tangan peserta itu. Mereka begitu antusias akan menggoreskan lini literasi di Kabupaten Bengkalis.
"Coba saya tanya, siapa nama Bapak ini ?", tangan saya menunjuk ke arah Kang TS.
"Pak Thamrin Sonata.", teriak mereka.
"Kalau Bapak yang itu."
"Pak Isson Khairul.", teriak mereka lagi.
"Alahmdulillah, kalau sampai kalian dalam sehari ini, tidak juga mengenal beliau-beliau itu, berarti kegiatan ini gagal."