Lihat ke Halaman Asli

MJK Riau

Pangsiunan

Sensasi Adhieyasa Membuat Lima Terpanggang

Diperbarui: 16 Juni 2016   23:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sayang Andro tidak ada di sampingku. Dengan tempat duduk di kelas eksekuitf begini, akan sangat nyaman kalau bermanja-manja dengan Andro. Lagian mereka bisa agak bebas berdua, karena biasanya memang penumpang kelas eksekutif kan terbatas. Aapalagi dengan jarak tempuh yang pendek begini. Bangka Belitung-Jakarta. Pasti sangat jarang orang yang mau mengambil kelas eksekutif. LIma sudah dapat membayangkan betapa Andro akan memanjakan Lima dalam perjalanan yang sangat pendek itu. 

Sungguh Lima sangat kecewa berat dengan keputusan Andro, ingin lebih lama di Bangka. Tetapi bagaimana lagi, Lima harus dapat memisahkan antara hubungan suami isteri dengan masalah kesejahteraan. Kalau Lima hanya ingin bersenang-senang saja. Kalau terjadi masalah besar di kelak kemudian hari, Lima tidak tahu siapa yang harus bertanggung jawab. Banyak pekerjaan yang harus Lima selesaikan. Kalau sudah di kantor, rasanya semua menjadi hidup. Walaupun akhir-akhir ini Lima merasakan setelah kehadiran Andro, Lima menjadi semakin kreatif. Banyak pekerjaan sepertinya mudah ditangani. Banyak job yang datang dan bahkan lebih banyak yang resikonya besar. Tetapi, Alhamdulillah, Lima dapat menanganinya dengan tepat waktu. Hal tersebut, tentu membuat Lima bertambah sayang kepada Andro. Sepertinya hidup Lima menjadi lebih berarti setelah Lima bersama Andro. Ya. Allah. jangan cabut kenikmatan yang kau beri ini.

"Maaf, boleh aku duduk di sini"

Masya Allah. Bagaimana Adhieyasa bisa sampai di sini. Adalah suatu hal tanpa etika, kalau Lima menolak orang yang akan duduk di bangku kelas eksekutif. PIhak maskapai pasti akan komplain kepada Lima, jika itu Lima paksakan. Walaupun bangku yang lain, di kelas eksekutif masih ada yang kosong. Kalau tidak salah sebelum Lima terlelap tadi, belum ada satu pun, ada penumpang yang duduk di bangku kelas eksekutif. Lima lupa kalau Limalah yang memesan kepada Adhieyasa, semua bangku eksekutif itu dibiarkan kosong tidak ada penumpangnya. Lima ingin hanya berdua dengan Andro. Tapi Adhieyasa. Bagaimana dia bisa mendapatkan kursi tepat di samping Lima ?

Waduh, bagaimana ini ? Akan sangat tidak nyaman pasti perjalanan pulang ke Jakarta ini. Walaupun penerbangannya hanya sebentar. Tetapi duduk berdua dengan Adhieyasa, bukan pilihan terbaik Lima. Kalau saja Lima mau melanggar etika, rasanya Lima mau menyuruh Adhieyasa pindah tempat duduk. No. Tempat duduk kelas eksekutif yang lain kan masih ada. Tetapi haruskah Lima bersikap begitu dengan Adhieyasa si ganteng  itu. Wus. Lima tidak boleh lupa, bahwa dia sudah punya suami Andro yang sangat sayang kepada Lima. Eh dari tadi belum kujawab pertanyaan Adhieyasa.

"Kok, kamu pulang ke Jakarta juga ?"

"Bukannya ini kursi tempat duduk Andro ?"

"Maaf, Lima. Karena aku punya hubungan baik dengan pihak maskapai, aku minta tolong untuk uruskan tiket pembatalan Andro menjadi tiketku ?"

"Ah. Kau pasti pasti pandai berdalih. Jangan-jangan KTP Andro pun, kamu punya ?"

"Kok Kamu tahu Lima ?"

"Sudahlah, aku ini wanita karier. Tahu seluk beluk kalian main kucing-kucingan, kalau masalah tiket"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline