Lihat ke Halaman Asli

MJK Riau

Pangsiunan

Undangan Investor Jepang untuk Ki Difangir

Diperbarui: 28 Mei 2016   07:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Blusukan, ya Ki Difangir memutuskan untuk blusukan. tetapi Ki Difangir memandang blusukan sebagai bagain dari monitoring evaluasi bukan sebagai program. Ki Difangir ingin tahu kondisi masyarakat yang sesunguhnya langsung dari lapangan. Ki Difangir tidak perlu mengkhawatirkan keselamatan dirinya dalam melakukan blusukan, bahkan tanpa memberitahu apalagi mengajak Panglima Sarpras maupun Panglima SuperA. Apalagi tentara kerajaan Matraman Raya. Ki Difangir pede aja lagi. Bukankah Ki Difangir punya ajian angin sakti.

"Hey, kamu ke sini", perintahnya kepada salah satu pengawal kerajaan.

Si pengawal kerajaan segera bergegas, seperti berlari, menuju ke tempat Ki Difangir berdiri.

"Hamba menungu titah Paduka."

"Tidak ada titah titahan. Kamu punya smartphone nggak ?"

"Ampun Paduka Ampun."

"Ampun ampun. Kamu punya smartphone enggak ?"

"Ampun punya, Paduka. Ampun masih kredit Paduka."

"Sini, kupinjam dulu. HP androidmu kan pinjam juga belinya." Ki Difangir tersenyum geli, menahan tawa.

"Namamu siapa pengawal ?", sejenak Ki Difangir ingat sesuatu.

"Ampun, Karimi Paduka."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline