Begitu sudah kontak dengan Luhut waktu di Amrik, JokoWi langsung putuskan pulang ke tanah air lebih cepat. Keputusan itu bukan hanya melegakan banyak pihak, tetapi juga ditunggu khalayak. Informasi yang sudah lebih komprehensif sudah dikemas dengan kreatif. Pulang dari Amrik, Jokowi langsung berkantor di Palembang. Bagaimana kita melihat langkah terobosan JokoWi dalam pengendalian bancana asap yang melanda negeri saat ini ?
Tahun lalu, SBY bahkan sempat memberi ultimatum, kalau sampai asap tidak juga pergi dari langit di atas bumi pertiwi, SBY akan datang langsung mengatasi. SBY tahun lalu dalam pengendalian bencana asap, sempat pindah kantor ke Riau. Begitu SBY datang asap pun menghilang.
Bedanya SBY datang pada saat bencana asap di masa awal musim kemarau, sedang JokoWi datang pada masa akhir musim kemarau. Bagi masyarakat tidak banyak yang diharap. Mereka hanya ingin bencana asap ini segera berlalu. Psikologi masyarakat ini menjadi salah satu faktor kunci, langkah-langkah cerdas JokoWi.
Beberapa hari ini hujan sudah turun. Hari ini hujan bahkan turun sangat deras. Hanya hujan yang menjadi harapan.
Apakah langkah cerdas JokoWi berkantor di Palembang, akan bertuah seperti halnya SBY tahun lalu berkantor di Riau ? Banyak hal yang setelah itu, perlu langkah-langkah terobosan lanjutan, yang lebih komprehensif, integral dan berkesinambungan. Hal itu dipandang penting, supaya bencana asap ini tidak kembali terulang, apalagi kalau sampai muncul persepsi negara kalah dalam menanggulangi bencana asap.
Walauoun pada saat JokoWi melakukan kunjungan ke Amrik, banyak yang menyesalkan, namun masih banyak yang berpikir positif. Kunjungan ke Amrik bukan saja dapat bernilai positif, seperti adanya pengakuan terhadap eksistensi Indonesa, masih dipandang oleh negara paling adi kuasa di jagad raya, tetapi juga banyak pejabat yang memang seharusnya mampu mengambil keputusan strategis maupun taktis dalam upaya penanggulangan bencana asap. Sementara dalam kunjungan ke Amrik, situasi dan kondisi di tanah air, maupun perkembangan yang terjadi di lapangan, masih dapat dipantau dari Amrik.
Satu hal yang tidak boleh dilupakan dan menjadi dambaan masyarakat banyak adalah, mengetahui dengan pasti bahwa para petinggi Republik ini, bukan saja cepat tanggap dalam mengatasi masalah yang terjadi, mempunyai girah yang luar biasa besar dalam mendorong masyarakat untuk peduli, mempunyai kompetensi yang menjadi syarat tercapainya solusi.
Apakah dengan berkantor di Palembang, JokoWi akan dapat menyamai rekor SBY, "SBY Datang Asap Hilang". Akan sangat tergantung dari informasi komprehensif yang menjadi salah satu pertimbangan langkah taktis itu. Kalau kebetulan manajemen informasi yang terangkum dapat menjadi strategi jitu dalam penanggulangan bencana asap, maka dapat dipastikan JokoWi akan merasakan nikmatnya Sabdo Pandito Ratu:
Namun di luar itu semua, akhirnya dalam penanggulangan bencana asap ini, kita dapat melihat adanya Langkah Cerdas JokoWi, begitu pulang dari Amrik, pindah kantor ke Palembang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H