Lihat ke Halaman Asli

Bernarkah Subsidi BBM dibutuhkan Rakyat "Miskin"?

Diperbarui: 18 Juni 2015   02:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

"Apakah anda miskin?";

"Ya saya miskin".

"Mengapa anda mengatakan diri anda miskin?";

"Karena pendapatan saya hanya cukup untuk makan anak istri saya sehari 3 kali?";

"Apakah anda membutuhkan subsidi BBM?";

"Tidak!!";

"Mengapa?"

" (1) saya tidak punya kendaraan bermotor, (2) saya tidak memerlukan bensin, solar dsb, saya memerlukan buku, seragam, dan alat-alat sekolah untuk anak-anak saya (3) saya miskin, saya lebih memerlukan subsidi beras agar pendapatan saya ada kelebihan setelah untuk mencukupi kebutuhan makan anak istri saya, saya lebih memerlukan subsidi listrik agar anak-anak saya bisa belajar di malam hari, saya lebih memerlukan subsidi gas agar dapat menanak nasi, memasak dan keperluan rumah tangga lainnya, saya lebih memerlukan subsidi obat dan perawatan kesehatan agar jika anak istri saya sakit mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai, saya lebih memerlukan subsidi transportasi umum yang terjangkau"

"Bagaimana pemerintah dapat menyediakan subsidi-subsidi yang anda perlukan itu?"

"Gampang, subsidi beras pemerintah dapat menunjuk koperasi, atau lembaga lain untuk menjual beras bersubsidi yang layak konsumsi bagi rakyat miskin dengan penjualan eceran, kasih tulisan BESAR-BESAR : menjual beras bersubsidi untuk rakyat miskin, dengan pembelian maksimum 5 kg, dijamin orang kaya tidak akan membeli disitu. Subsidi listrik : beri subsidi rekening listrik dengan pemakaian wajar sesuai kwh yang terpasang, kelebihan pemakaian biarkan menjadi tanggungjawab kami, Subsidi peralatan sekolah, seragam, buku-buku pelajaran dan sebagainya dapat melalui tender terbuka sehingga harga buku, seragam dan peralatan sekolah lainnya dapat kami jangkau atau bahkan digratiskan. Subsidi gas, pemerintah selama ini telah menjalankan subsidi gas 3 kg dengan baik, namun ketersediaan di lapangan kadang-kadang kurang memadai. Subsidi obat dan perawatan kesehatan, program BPJS Kesehatan telah mulai digulirkan namun masih perlu sosialisasi dan penyempurnaan. Salurkan kupon transportasi dalam kota melalui sekolah untuk anak-anak kami, sehingga kami tidak lagi memikirkan pengeluaran untuk transportasi ke sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline