Bendera ACT berada di tangan President of The Teachers Council of Thailand, ketua PGRI Thailand, yang didampingi timnya kemudian diserahkan kepada President of Philippine Public School of Teachers Association, ketua PGRI Philipina. Hal tersebut merupakan simbolis penyerahan tuan rumah ACT+1 ke-39 dimana akan diselenggarakan di Philipina pada tahun 2025. Kemudian diikuti para pimpinan delegasi berjabat gandeng, dan luar biasanya, seluruh peserta berdiri dan berjabat gandeng mengikuti pimpinannya dengan peserta di kanan kirinya, tidak memandang dari negara mana asalnya, memanjang sambung menyambung melingkar dan seterusnya.
Nyanyian solidarity forever dan dilantunkan seluruh delegasi menggema di ballroom dan merupakan tanda perhelatan akbar guru-guru Asia Tenggara + Korea telah berakhir. Seragam batik kusuma bangsa warna putih-hitam khas milik PGRI tampak mendominasi. Demikian juga di panggung, Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M. Pd. dengan seragam batik Kusuma Bangsa nya tampak menyolok dan berwibawa.
Perlu diketahui bahwa para guru Asia Tenggara+Korea, ACT+1, yang terdiri atas delegasi guru dari Indonesia (PGRI), Thailand, Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Vietnam, Philipina, serta Korea baru saja mengadakan pertemuan di Bangkok-Thailand. Dalam perhelatan yang diselenggarakan di Berkeley Hotel Prunan Bangkok-Thailand mengambil tema utama Promoting Happy schooling and Suistainability in Education mengandung maksud bahwa pembelajaran yang menyenangkan itu harus didengungkan terus-menerus dalam dunia pendidikan yang berkelanjutan.
PGRI sendiri telah mengirim 157 orang anggotanya di bawah pimpinan langsung ketua umumnya Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M. Pd. yang sekaligus sebagai Committee Executive EI, Education International, organisasi guru dunia, merupakan jumlah delegasi terbanyak dari masing-masing negara.
"Sebenarnya kita hanya mendapat kuota max 100 orang, tetapi karena minat dan animo begitu besar, kita minta tambahan kuota, dan pendaftar kita batasi akhirnya menjadi 157 orang anggota" tambah Bu Ketum, demikian beliau biasa dipanggil.
Dalam perhelatan ACT+1 ke-38 di Bangkok itu, PGRI memberikan ide-ide dan inovasi di bidang pendidikan yang selalu ditunggu-tunggu oleh peserta dari negara-negara lain. Selain itu, yang tidak kalah seru adalah penampilan unjuk budaya yang selalu ditunggu-tunggu oleh semua peserta. Delegasi Indonesia di bawah naungan PGRI sendiri berhasil menghebohkan arena pertemuan dengan koreografi gerak dinamis dengan iringan lagu hari merdeka, CikeGo, dan Gemufamire hingga seluruh peserta dari negara-negara lain ikut bergoyang mengikuti gerak yang di lakukan PGRI.
Perhelatan guru-guru ACT + 1 ke-39 sendiri nantinya akan dilaksanakan di Ceby Philipina dimana PGRI berkomitmen akan kembali mengirim delegasi dan berkontribusi aktif dalam kegiatan tersebut. Selamat tinggal Bangkok, Selamat bertemu kembali di Cebu-Philipina pada 2025.
Mas Jito
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H