Desa Randengan, Minggu [01/09/2024] --- Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan memberdayakan masyarakat lokal, Kelompok 22 Kuliah Kerja Nyata Terpadu (KKN-T) dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) meluncurkan program inovatif yang memanfaatkan ampas kedelai untuk menghasilkan produk makanan bernilai tambah. Program ini bertujuan untuk mengolah ampas kedelai menjadi brownies dan kerupuk yang dapat meningkatkan pendapatan warga Desa Randengan.
Selama beberapa minggu terakhir, anggota Kelompok 22 telah bekerja sama dengan warga desa untuk mengembangkan resep-resep baru. Proses ini melibatkan pelatihan teknik pengolahan ampas kedelai, serta strategi pemasaran dan penjualan. Brownies dan kerupuk yang dihasilkan tidak hanya berfungsi sebagai alternatif pangan yang sehat tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi masyarakat setempat.
"Program ini tidak hanya memberikan solusi untuk mengurangi limbah sari kedelai, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi bagi warga desa," ujar [Aldo Koordinator Kelompok], koordinator Kelompok 22 KKN-T UMSIDA. "Kami berharap produk-produk ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan membantu meningkatkan pendapatan warga desa."
Pelatihan yang dilakukan mencakup teknik pembuatan produk, standar kualitas, serta pemasaran efektif. Selain itu, Kelompok 22 KKN-T kami juga mengadakan sesi promosi untuk memperkenalkan produk kepada konsumen lokal dan mengajak mereka untuk mendukung usaha ini.
Inisiatif ini mendapat sambutan positif dari masyarakat desa yang antusias untuk memanfaatkan ampas kedelai secara lebih produktif. Dengan adanya dukungan dari KKN-T UMSIDA, Desa Randegan diharapkan dapat mengalami peningkatan kesejahteraan melalui inovasi pengolahan limbah ini.
Tentang KKN-T UMSIDA Kuliah Kerja Nyata Terpadu adalah program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo untuk menerapkan ilmu yang didapat selama perkuliahan secara langsung di masyarakat. Program ini bertujuan untuk memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan dan pemberdayaan masyarakat lokal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H