Lihat ke Halaman Asli

Mengelola Keuangan Dari Pemula

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada saat pertama kali bekerja, saya pernah dibayar hanya beberapa ratus ribu rupiah per bulan, dan rasanya sudah bangga karena berhasil lepas dari ketiak orang tua. Beberapa tahun kemudian setelah lulus kuliah dan pindah perusahaan, penghasilan saya per bulan pun meningkat lebih dari 2 kali lipat, hal ini semakin meningkatkan rasa percaya diri saya. Sekarang alhamdulillah, setelah beberapa kali berpindah perusahaan, penghasilan rata-rata per bulan sudah tembus 6 digit. Besar dan kecil sebuah penghasilan adalah relatif, namun apa yang saya dapat sekarang membuat saya sangat bersyukur karena dibekali ilmu melalui kedua orang tua saya.

Pertanyaaan selanjutnya, kalau sudah punya penghasilan sendiri bagaimana mengelolanya agar bisa memenuhi kebutuhan hidup dan mewujudkan cita-cita kita?

Jawabannya ternyata sederhana. Dalam hidup ini, manusia selalu dihadapkan pada 2 hal yaitu kebutuhan dan keinginan.

Kebutuhan adalah sesuatu yang wajib kita penuhi untuk dapat bertahan hidup, ini definisi pribadi saya. Sedangkan keinginan adalah sesuatu yang boleh kita penuhi bila kita sudah mampu, tetapi jika tidak pun kita tetap bisa hidup.

Pengelolaan penghasilan yang paling sederhana yang selalu saya lakukan adalah begitu menerima gaji, saya selalu memilah-milah kebutuhan yang harus saya penuhi di bulan tersebut, seperti: Uang belanja bulanan, Uang tagihan listrik/telpon/air/pulsa, Uang sekolah anak, Uang transport anak, Tagihan kartu kredit/KPR, dan Zakat/Infaq/Sodaqoh, Premi asuransi. Setelah itu sisanya selalu saya tabung dengan menyimpannya di sebuah rekening tabungan yang berbeda dengan tabungan operasional, dengan tujuan untuk berjaga-jaga terhadap hal yang tidak terduga.

Cara ini terbukti efektif, setidaknya bagi saya pribadi, sehingga syukur alhamdulillah saya tidak pernah mengalami kondisi tidak punya uang di tengah atau pun di akhir bulan.

Pertanyaan berikutnya, kalau masih lajang sih mudah tapi kalau sudah berkeluarga apakah masih sama caranya?

Jawabannya masih sederhana menurut saya. Kalau cara pengelolaan penghasilan sederhana itu sudah dilakukan sejak masih lajang, tidak diperlukan penyesuaian yang besar ketika sudah menikah kelak.

Struktur penghasilan karyawan (swasta) itu biasanya seperti apa sih?

Saya coba share ya, siapa tahu bermanfaat. Sebagai karyawan di sebuah perusahaan biasanya perusahaan tersebut memiliki kebijakan kompensasi dan benefit bagi karyawannya, meliputi:
1. Gaji Pokok
2. Uang Transport
3. Uang Makan (tidak semua perusahaan memberikan benefit ini) berupa uang ataupun natura (makanan)
4. Uang Komunikasi (biasanya diberikan kepada karyawan dengan tugas tertentu seperti Marketing/Sales)
5. Uang Lembur (diberikan kepada karyawan pada level operasional bila bekerja melebihi jam kerja yang telah ditetapkan Undang-undang).

5 item penghasilan tersebut diatas biasanya kita terima bulanan. Namun jangan lupa karyawan pun sebenarnya mendapatkan penghasilan yang sifatnya tahunan seperti:
1. Tunjangan Hari Raya
2. Tunjangan Perumahan (tidak semua perusahaan memberikan benefit ini)
3. Tunjangan Cuti (tidak semua perusahaan memberikan benefit ini)
4. Tunjangan Kinerja (tidak semua perusahaan memberikan benefit ini)
5. Bonus Akhir Tahun (tidak semua perusahaan memberikan benefit ini)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline