Lihat ke Halaman Asli

Efek Domino

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengelola keuangan sesungguhnya mudah, namun kita seringkali terganggu diantara 2 pilihan, kebutuhan atau keinginan. Untuk memenuhi kebutuhan kita tidak memerlukan pemikiran yang mendalam, karena indikatornya jelas, bila kebutuhan tidak dipenuhi, hidup kita terganggu.

Justru yang menarik adalah ketika kita hendak memenuhi keinginan kita. Ketika sebuah keputusan memenuhi keinginan diambil, maka kemungkinan akan muncul keinginan-keinginan lain yang ingin dipenuhi.

A membeli sepeda motor, keinginan berikutnya yang mungkin muncul dibenaknya adalah adalah: membeli helm, membeli jas hujan, membeli jaket, dan lain sebagainya.

B hobi main sepeda gunung, ketika punya mobil, keinginan berikutnya yang mungkin muncul dibenaknya adalah: membeli bikerack, membeli perlengkapan bersepeda gunung, membeli kacamata, dan lain sebagainya.

Dari 2 contoh diatas kita bisa melihat bahwa ketika kita punya keinginan dan ingin memenuhi keinginan tersebut, kita harus berpikir panjang terhadap efek domino yang mungkin terjadi. Jika kita tidak mampu secara tegas membatasi perwujudan keinginan kita, maka bisa dipastikan kondisi finansial kita akan terguncang stabilitasnya.

Tantangannya adalah kita tahu uang kita terbatas, namun seringkali keinginan kita yang tidak berbatas. Jika kita bisa mengendalikan diri dan membatasi sampai dimana sebuah keinginan bisa dipenuhi, maka niscaya kita bisa terhindar dari efek domino tadi.

Jadi, bijaklah dalam memenuhi keinginan-keinginan Anda.

Salam!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline