Lihat ke Halaman Asli

Kesiapan Mental Wirausahawan

Diperbarui: 18 Juni 2015   01:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Bagi para wirausahawan, tentu pernah mengalami kondisi seperti ini. Baru saja membenamkan sejumlah modal, dalam waktu yang tidak terlalu lama, tiba-tiba situasi-kondisi pasar berubah drastis ke arah yang negatif. Disinilah muncul istilah perasaan seperti naik 'rollercoaster', naik - turun tajam, berulang-ulang tiada henti, membuat perut sakit, mual-mual dan mungkin ingin muntah, karena diliputi rasa khawatir kehilangan modal yang baru saja ditanam.

Ayo ngaku! Pernah mengalami juga kan?

Pada kesempatan ini saya ingin berbagi tips supaya teman-teman Wirausahawan memiliki kesiapan mental menghadapi situasi ini:

1. Sebelum bertindak, pastikan sudah melakukan riset yang mendalam terhadap keputusan usaha yang hendak diambil. Riset awal yang dalam, membuat kita dapat mengelola resiko yang mungkin terjadi dengan baik, bila sewaktu-waktu terjadi kondisi yang tidak menguntungkan.

2. Bagi umat Muslim, biasakan untuk mengawali segala usaha yang akan kita lakukan dengan basmalah.

3. Yakin dan percaya bahwa segala daya upaya kita tak akan lepas dari campur tangan Allah, oleh karena itu secara aktif kita juga berusaha untuk mendapatkan ridha-nya dengan banyak melakukan kebaikan.

4. Dibalik sebuah kesulitan, selalu ada kemudahan. Rumus ini sangat efektif dan benar adanya. Jika kita sedang menghadapi situasi sulit, maka percayalah tak lama lagi Anda akan bertemu kemudahan atau situasi yang baik dan menyenangkan.

5. Ikhlas lillahi ta'ala. Sikap ini mudah diucapkan tapi mungkin sulit untuk dilaksanakan. Butuh latihan yang intensif agar kita dapat berada pada level keikhlasan yang tinggi.

5 poin diatas sangat erat kaitannya dengan hal yang bersifat Spiritual, karena kita manusia bukanlah apa-apa di jagat raya ini. Tak ada kekuatan selain kekuatan dari Allah SWT. Sudah sepantasnyalah kita, manusia, bergantung kepada-Nya!

Wallahu'alam.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline