Pagi ini Mas Menteri Nadiem Makarim berbicara disalah satu TV swasta dengan tajuk Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Dipandu oleh pembawa acara yang sangat handal untuk mengulik informasi tentang AKM langsung dari Mendikbud, wawancara berlangsung dinamis.
Wawancara ini menjawab berbagai pertanyaan tentang Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) pada bulan September yang akan datang. Salah satu poin yang paling menarik buat saya adalah bahwa siswa peserta AKM tidak perlu diberi bimbingan khusus seperti bimbingan belajar (bimbel).
Lantas, apakah cukup bekal yang didapat siswa selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), yang menurut salah seorang pakar pendidikan hanya berhasil di angka 20%?.
Kita tidak menutup mata dengan kondisi riil siswa selama PJJ, bahkan juga kondisi guru. Berbagai webinar digelar, mulai dari strategi pembelajaran daring; blended kurikulum; hybrid class; pembelajaran campuran , dan seterusnya. Namun, sejauh mana program-program tersebut mampu diimplementasikan?
Beberapa kali saya coba untuk mengikuti pelatihan dan pendidikan (Diklat) pembuatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dimasa pandemi, akhirnya saya mundur. Sebuah PTK secara standar tuntas dalam 3-5 siklus, maka dapat dibayangkan akan menjalani berapa siklus dimasa PJJ.
Berbagai kendala yang dihadapi guru selama PJJ merupakan topik yang sangat menarik untuk dijadikan sebagai "masalah", sehingga sangat-sangat layak diangkat menjadi PTK. Sejatinya PTK bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan layanan profesional guru dalam menyelenggarakan proses pembelajaran.
Salah satu manfaat PTK adalah guru memperoleh kesempatan untuk berperan aktif dalam mengembangkan pengetahuan dan ketrampilannya sendiri. Lantas, ketimpangannya dimana, hingga akhirnya saya undur diri dari "rimba persilatan" PTK dimasa pandemi?
Pada sesi tanya jawab dalam kegiatan webinar bulan Mei yang diadakan oleh salah satu komunitas pendidikan, saya menyampaikan pertanyaan.
Narasumbernya yang benar-benar menguasai materi tentang PTK, menjawab dengan lugas, bahkan mendukung metode yang akan saya lakukan untuk pembuatan PTK.
Saat itu semangat saya menggebu-gebu. Kegiatan PJJ atau lebih dikenal dengan sebutan dalam jaringan(daring) selalu saya dokumentasikan, baik penyampaian materi, pemberian tugas, dan respon siswa di wa grup maupun di google classroom.
Salah satu masalah yang saya gadang-gadang akan menjadi kata kunci PTK adalah "Menurunnya motivasi belajar siswa dengan metode PJJ". Setelah saya coba mengumpulkan data, tibalah saya pada sebuah kesimpulan, bahwa PTK pandemi jauh panggang dari api. Saya berdiskusi dengan beberapa orang rekan sejawat. Kesimpulannya tidak berubah.