Lihat ke Halaman Asli

Chrisma Juita Nainggolan

Emak berliterasi

Dialog IDEOPOLITOR Pimpinan Daerah Muhammadiyah Labuhanbatu Utara

Diperbarui: 8 Oktober 2023   18:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Lazismu Labuhanbatu Utara

Bertempat di gedung COE SMK Muhammadiyah 3 Aek Kanopan, hari ini, Ahad 8 Oktober 2023 diadakan dialog IDEOPOLITOR. Kegiatan ini diprakarsai oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Labuhanbatu Utara periode 2020-2025. Diawali dengan pembacaan ayat suci oleh Fany Fadilah, siswa SMA Muhammadiyah 9 Kualuh Hulu, yang dipandu oleh Haviz Fikri Alfarizi sebagai MC.

Fachruddin Nasution, S.P., M.Si., Sekretaris PDM Labuhanbatu Utara, membacakan nama-nama seluruh Pimpinan Cabang Muhammadiyah se-Labuhanbatu Utara, serta memandu penyerahan SK. Selanjutnya, Dian Rivia, selaku sekretaris Pimpinan Daerah 'Asiyi'ah (PDA) Kabupaten Labuhanbatu Utara, membacakan nama-nama Pimpinan 'Aisyi'ah se-Labuhanbatu Utara. Penyerahan SK pengurus dilanjutkan dengan sesi foto bersama.

Selanjutnya, Taufik Hidayat, S.Ag., M.M. selaku ketua PDM Labura, menyampaikan amanat sekaligus membuka acara secara resmi. Taufik Hidayat menghimbau, agar seluruh kegiatan diikuti dengan seksama.

Hari semakin sore, kegiatan memasuki materi I, yakni Manhaj Tarjih Muhammadiyah, dengan narasumber Junardi Piliang, S.Ag. Dengan moderator Aminurlah, materi yang disampaikan membuat peserta mulai memusatkan perhatian. Sebagai mekanisme ijtihad di Muhammadiyah, memiliki wawasan/perspektif pemahaman agama, di antaranya: paham agama, tajdid, toleransi, keterbukaan, dan tidak berafiliasi mazhab. Menurut Asep, Wawasan (semangat/perspektif) ini diharapkan dapat memberikan landasan pijak bagi pemikiran keislaman Muhammadiyah untuk dapat menyikapi berbagai perkembangan baru secara lebih kreatif dan inovatif.

Berikutnya materi II, Penguatan Ideologi dan Organisasi Muhammadiyah yang disampaikan oleh Taufik Hidayat, S.Ag., M.M. Landasan normatif ideologi Muhammadiyah ialah Q.S ali-Imran; 104 yang dipahami sebagai perintah untuk bersatu dalam suatu organisasi yang menjalankan dakwah amar ma'ruf nahi munkar. Konsep ideologi Muhammadiyah secara substansi terdapat dalam Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Kepribadian Muhammadiyah, dan Matan Keyakinan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah.

Materi III Risalah Islam Berkemajuan, Politik, dan Isu-isu Strategis Muhammadiyah dan Pengembangan AUM Pendidikan, dengan narasumber Drs. Ali Tambunan. Risalah Islam berkemajuan mengisyaratkan bahwa Muhammadiyah harus bermanfaat bagi semua orang. Muhammadiyah mendirikan sekolah, rumah sakit, panti asuhan untuk meninggikan martabat manusia. Dengan Islam Berkemajuan, perlu dilakukan usaha dan proses untuk menanamkan kesadaran pentingnya memahami Islam sebagai agama yang senantiasa sesuai dalam memberikan kemaslahatan kepada manusia pada zaman yang terus berubah.

Jelang asar, kegiatan di jeda. Usai sholat ashar, dilanjutkan dengan penyampaian materi IV, Pemahaman Agama dan Visi Tabligh Muhammadiyah, dengan narasumber Amrizal, S.Pd. Pandangan keagamaan Muhammadiyah diartikan sebagai ikhtiar intelektual dan keagamaan dalam melakukan penelitian dan pengkajian terhadap suatu masalah atau objek pembahasan yang membutuhkan perspektif Islam di dalamnya.

Komponen-komponen yang melandasi pengkajian paham keagamaan Muhammadiyah atas suatu objek bahasan meliputi: (1) perspektif atau wawasan; (2) sumber, yakni al-Qur'an dan as-Sunnah; (3) pendekatan, berupa dan mencakup pendekatan bayani, burhani, dan irfani; dan (4) prosedur teknis atau metode.

Materi V Arah, Prioritas Program Muhammadiyah dan Tata Kelola Persyarikatan Muhammadiyah, yang disampaikan oleh Fachruddin Nasution, S.P, M.Si. Bagaimana konsolidasi ideologi warga Muhammadiyah?, kemana arah dan prioritas program Muhammadiyah?. Jawabannya adalah seluruh anggota dan pimpinan Muhammadiyah harus memahami ideologi Muhammadiyah. Persyarikatan Muhammadiyah dikelola secara baik, sesuai dengan prinsip manajemen dan disesuaikan dengan kondisi daerah.

Meningkatkan kualitas pimpinan adalah program persyarikatan. Hal ini dilakukan dengan cara mengikuti persyaratan menjadi anggotan pimpinan Muhammadiyah. Pimpinan harus memahami ideology Muhammadiyah (Seperti termaktub dalam Muqqadimah, Kepribadian Muhammadiyah, Matan Cita-cita Muhammadiyah, dan Pedoman Hidup Islami Muhammadiyah). Berikutnya, pimpinan harus amanah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline