Lihat ke Halaman Asli

Chrisma Juita Nainggolan

Emak berliterasi

Sang Juara Atletik dari Labura

Diperbarui: 21 Agustus 2023   00:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Mulankuh

Bersama 500 atlet lainnya yang berasal dari 15 Kabupaten/Kota, Novitria Indiarti Hasibuan dan Firdan Abdillah Sihombing berjuang memperebutkan Piala Gubernur Sumatera Utara 2023. Novi berhasil meraih juara 2 lompat jauh putri SLTA, dan Firdan menempati juara 4 lari 400 m putra SLTA. Mereka berdua berasal dari sekolah yang sama, SMA Muhammadiyah 9 Kualuh Hulu atau yang lebih dikenal dengan Mulankuh. 

Novi menekuni atletik lompat jauh, sementara Firdan memilih olah raga lari. Tahun lalu, Novi meraih peringkat 1 pada even Student Athletich Competition Sumut 2022. Pada even yang sama, Novi berada pada urutan delapan di tingkat nasional. Siswi berparas Jawa namun berdarah Batak ini, ternyata mengikuti jejak abangnya, Debi Zulfriandi Hasibuan. Debi menorehkan prestasi sebagai juara 1 lari tingkat Provinsi Sumatera Utara 2017.

Bagaimana aktivitas belajar atlet muda ini dalam kesehariannya?. Tidak jauh berbeda dengan siswa lainnya, Novi dan Firdan mendapatkan perlakuan yang sama dalam proses pembelajaran. Sebab, Mulankuh tempat mereka menimba ilmu sejatinya juga adalah gudangnya atlet dibidang atletik untuk Labuhanbatu Utara. Kakak senior mereka, Putri Aruan merupakan atlet lari yang sering menjuarai berbagai even. Tahun 2022, Putri meraih perak  lari 100 m pada Porprov Sumut 2022. Sebelumnya, di tahun 2019, Putri meraih emas pada lomba lari 100 m putri Olimpiade Olah Raga Nasional (O2SN) SMA tingkat Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019.

Salah satu dukungan yang diberikan pihak sekolah, ketika siswa-siswi tersebut akan mengikuti lomba, maka kepada mereka diberi keringanan untuk fokus pada latihan. Beban tugas dari sekolah diminimalisir, Kepala Sekolah dan para Wakasek selalu memantau dinamika siswa yang juga atlet ini. Selain itu, orang tua juga sangat intens melakukan komunikasi, bahkan datang langsung menemui Kepala Sekolah dan wali kelas. Dengan demikian, si anak merasa merdeka, bebas berprestasi karena dukungan penuh dari semua pihak.

Sepertinya, hal inilah yang diinginkan tokoh pendidikan kita, Ki Hajar Dewantara, yang mengatakan bahwa setiap anak dilahirkan dengan kemampuan yang berbeda. Ada yang cerdas di bidang sains, bahasa, matematika, motorik, dan sebagainya. Maka tugas gurulah untuk mengantar, mengembangkan, dan memunculkan bakat dan potensi yang dimiliki oleh siswanya.

Para guru juga jangan lupa, zaman sudah berubah. Berilah perlakuan yang adil pada anak didik, meski ada yang tidak pintar ilmu eksak, barangkali passionnya tidak disitu. Jika dulu siswa yang jago bidang eksak menjadi anak emas, maka kini anak-anak yang jago public speaking, jago editing, bahkan jago menulis tidak sekadar menjadi anak emas, tetapi menjadi tambang emas. Sebagai orang Medan nih saya pakai istilah "jago", yang artinya pakar. 

Apakah saya ngehalu?, fakta berkata bahwa saat ini Najwa Shihab adalah presenter handal dengan tarif puluhan juta tiap episode. Selain itu, Ippho Santosa adalah penulis plus motivator yang bukunya terjual hampir 1 juta eksemplar. Tak ketinggalan sang raja Youtuber Indonesia, Atta Halilintar memiliki penghasilan milyaran rupiah sebagai konten kreator. Tentu saja, 3 profesi ini lebih banyak mengaplikasikan ilmu-ilmu non-eksak. Ada yang menggelitik ketika saya bertanya, apa cita-cita kamu nak?, jawabannya, ingin menjadi Youtuber seperti Atta, ingin jadi pemilik start-up, ingin seperti bang Tonie yang fotografer (khusus yang satu ini saya kenal betul).

Akhirnya, selamat buat Novi dan Firdan, kalian adalah remaja bertalenta, berjuanglah untuk mengharumkan nama sekolah dan daerah kita, Labuhanbatu Utara. Perjalanan kalian masih panjang, tetaplah berlatih, belajar, dan beribadah dengan tekun. Bagi remaja yang masih galau dan gabut, segera fokus pada bidang apa yang paling kalian sukai. Kalian adalah pemilik negeri ini, berkaryalah lewat akademik dan non-akademik.

Salam literasi dari bumi Kualuh, basimpul kuat, babontuk elok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline