Pandemi covid 19 yang merebak ke segala penjuru dunia termasuk ke Indonesia. Asalnya dari mana virus ini sampai sekarang masih belum jelas.
Virus ini akhirnya merangsek masuk ke negara kita melalui berbagai akses yang mana kita tidak mampu membendungnya.
Sudah hampir 2 tahun lebih kita menjalani kehidupan di tengah masih terjadinya pandemi virus corona. Seakan hidup ini selalu diminta waspada menghadapi pandemi yang tak kunjung bisa diatasi ini apalagi muncul varian delta yang lebih ganas dan cepat sekali menularnya.
Mungkin diantara teman, tetangga, saudara dan orang lain ada yang menjadi korban virus ini, ada yang bisa sembuh namun ada juga yang meninggal dunia.
Pada awalnya mungkin kita masih ragu akan keberadaan virus ini, nanun fakta di lapangan menunjukan terdapat korban jiwa yang tidak sedikit jumlahnya bahkan secara global sudah mendekati angka 4 juta korban yang meninggal dunia.
Mungkin masa yang kritis sedang dialami oleh negara kita karena kasus orang yang terpapar virus corona semakin banyak dari hari ke hari. Di Indonesia sendiri hampir 70 ribu jiwa melayang karena hantaman virus corona yang cepat menular saat ini.
Apalagi sekarang varian virus corona tipe delta memiliki kemampuan penularan yang begitu cepat dan lebih mematikan. Sudah kepalang basah kita harus siap menghadapi semua ini.
Berbagai strategi dibuat oleh pemerintah untuk mencegah penularan yang lebih masif lagi namun virus corona penyebarannya tetap bisa menembus berbagai upaya kesehatan kita sehingga masih terjadi penularan disana -sini.
Kita tahu upaya protokol kesehatan sudah harus menjadi kegiatan kita sehari - hari. Penyekatan dilakukan di semua jalur lalu - lintas untuk mengurangi mobilitas yang masih tinggi di tengah masyarakat.
Bagi saya semua protokol kesehatan itu baik jika di implementasikan dengan benar dan konsisten dalam segala aktifitas kita sehari - hari. Termasuk juga upaya penyekatan atau nama lainnya PPKM darurat dan program vaksinasi seperti yang sedang gencar dan dikebut untuk mendapatkan herd immunity di tengah masyarakat.