Dunia penegakan hukum Indonesia sontak terkejut dengan berita meninggalnya Bapak Artijo Alkotsar, pada 28 Pebruari 2021. Terutama kabar duka bagi orang - orang yang selalu menjunjung tinggi keadilan dan penegakan hukum di tanah air tercinta ini. Sosok Mantan Hakim Agung Dan Dewan Pengawas KPK yang berpenampilan sederhana namun konsisten, tegas, jujur dan berintegritas tinggi selama hidupnya.
Beliau yang selama ini dikenal sebagai sosok yang paling ditakuti oleh banyak tersangka kasus korupsi dan suap. Ibaratnya bagaikan bertemu dengan " Palu Besar " yang " gedokannya juga keras dan kencang ", bukan palu besar tetapi " pukulannya pelan dan bisa di remote control ".
Selama hidupnya, Bapak Artijo Alkotsar selalu Konsisten, berintegritas tinggi dan tidak bisa diajak " di kompromi ". Itulah sepak terjang Bapak Artijo dalam menjaga supremasi dan penegakan hukum di Indonesia yang bisa " dinilai " sepanjang perjalanan karir beliau sampai akhir hayatnya yang diabdikan bagi dunia penegakan hukum.
Bapak Artijo yang karirnya diawali sebagai seorang pengacara hingga malang - melintang di dunia penegakan hukum yang akhirnya mengantarnya menjadi seorang Hakim Agung dalam kurun waktu 18 tahun lamanya. Hal yang istimewa dimana " nama Artijo " menjadi sosok yang paling ditakuti oleh para pelaku tindak pidana " KORUPSI ".
Sudah banyak tersangka kasus korupsi yang mendapatkan " bonus tambahan hukuman " jika berani mengajukan proses kasasi ke Mahkamah Agung. Bagaikan mengalami " nightmare on the broad daylight " ( mimpi seram di siang bolong ) jika berkas kasus para tersangka korupsi sampai berada di " meja putih " Bapak Artijo. Meja putih yang jauh dari noda " kong kali kong ".
Sebut saja kasus korupsi dan suap yang menjerat beberapa orang seperti : Akil Mochtar, Anas Urbaningrum, Ratu Atut Chosiyah, Angelina Sondakh, Lutfi Hasan Ishaaq, Djoko Susilo, Annas Maamun, Labora Sitorus dan OC Kaligis. ( Sumber : Kompas.com) dimana mereka semua justru mendapat ganjaran tambahan hukuman ketika berupaya mengajukan kasasi ke MA saat itu, bukan malah dikurangi hukumannya . Hal inilah yang menjadikan Artijo dikenal sebagai salah seorang Hakim Agung Republik Indonesia yang paling berintegritas.
Semoga suri tauladan Almarhum Bapak Artijo Alkotsar selamanya tetap menjadi penyemangat dan contoh nyata sikap integritas bagi " para pegiat " penegak hukum di Indonesia. Kami masih percaya bahwa masih ada generasi penerus yang akan melanjutkan perjuangan Bapak dalam menjaga supremasi dan penegakan hukum di Indonesia.
Selamat jalan Bapak Artijo Alkotsar, Engkau memang telah berpulang kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, namun namamu, tindakanmu dan kharismamu akan selalu diingat dan akan dilanjutkan perjuanganmu oleh " Artijo Artijo lainnya ", demi menuju negara Indonesia yang bebas korupsi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H