Seringkali diberitakan di televisi mengenai ditemukannya ular cobra di permukiman. Masyarakat menjadi panik dan resah ketika tahu di lingkungan tempat tinggal mereka berkeliaran ular Cobra dan sejenisnya yang berbisa. Sudah barang tentu hal ini sangat berbahaya jika sampai menimbulkan korban.
Kita paham bagaimana racun ular berbisa bisa menjadi fatal akibatnya bagi manusia. Ular berbisa banyak jenisnya , mulai dari ular weling, cobra, janur, luwuk dan lainnya.
Sekarang yang menjadi fokus perhatian kenapa dari salah satu jenis ular tadi yaitu cobra kok sering masuk ke permukiman penduduk ? Apa ada yang salah ini ? Kita tahu habitat ular biasanya di hutan , sawah atau ladang. Akan tetapi sudah seringkali ditemukan sarang ular cobra di lingkungan permukiman. Bahkan bintang melata ini bisa berkembang biak juga disana.
Saya menengarai bahwa semua ini bisa jadi dikarenakan sentuhan tangan manusia yang mengganggu ekosistem dan habitat ular di alam. Analisa saya ular cobra populasinya menjadi besar karena musuh alaminya di alam sudah berkurang drastis. Jadi banyak anak - anak ular berkembang menjadi dewasa dan berkembang biak lagi karena lolos alias selamat dari pemangsa alaminya di alam.
Kita tahu siapa saja sih musuh alami ular di alam. Sebut saja burung elang, burung hantu, garangan, nyambek, musang dimana populasinya semakin menipis di alam karena diburu oleh manusia atau bisa juga karena penggundulan hutan untuk tujuan komersial.
Kalau sudah berkurang populasi predator alami ular di hutan , yang pasti jumlah ular akan semakin berkembang menjadi banyak. Karena hanya musuh alami ular yang bisa mengendus keberadaan ular sampai ke liang persembunyiannya. Maka jangan diburu itu para pemangsa ular di alam, biarkan mereka hidup tenang di alam liar.
Karena jumlah ular semakin meningkat populasinya di sana-sini. Sedangkan hutan sebagai habitat asli ular juga mulai hilang alias berkurang , jadi jangan salahkan para ular jika masuk ke permukiman karena mungkin dilingkungan inilah ular bisa mendapatkan makanan, terutama tikus , ayam, katak yang masih banyak di sekitar permukiman kita.
Jadi haruslah bijak kita berpikir bahwa semua ini ada kaitannya dengan ulah manusia juga yang membuat populasi ular membesar dan akhirnya merangsek masuk ke area lingkungan di mana kita tinggal.
Biarkan para pemangsa ular seperti nyambek, burung hantu, elang, garangan, dan musang menjalani kehidupan mereka dengan tenang di hutan habitat alaminya. Semoga langkah ini bisa membuat kehidupan di alam menjadi seimbang lagi.
Sidoarjo. January 31st, 2021