Tahukah Anda bahwa menunda pekerjaan adalah suatu kebiasaan buruk? Sering kali tanpa kita sadari, hal ini terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Menunda pekerjaan justru akan mempersulit diri kita sendiri. Mengapa? Karena mengakibatkan semakin menumpuknya pekerjaan yang satu dengan pekerjaan lainnya.
Pekerjaan A yang tadinya bisa dilakukan dan diselesaikan sekarang, jadinya akan dikerjakan nanti atau beberapa jam/hari kemudian. Parahnya, saat kita akan melakukan pekerjaan A itu, di saat yang sama kita diserahkan pekerjaan B, dan seterusnya; yang kadang-kadang tidak kalah pentingnya untuk segera diselesaikan.
Alhasil, perasaan stress dan panik timbul. Bingung ingin mengerjakan yang mana duluan. Belum lagi segudang pertanyaan apakah mampu melakukan beberapa pekerjaan tadi dalam waktu hampir bersamaan, dan harus diselesaikan secepat mungkin.
Pernah dengar istilah "bermain-main dengan waktu"? Istilah ini cocok dialamatkan kepada mereka yang sering menunda pekerjaan. Seolah mereka dapat mengembalikan lagi waktu yang sudah lewat. Atau bahkan, seolah-olah mereka dapat menyelesaikan beberapa pekerjaan sekaligus, menjelang batas akhir waktu yang ditentukan.
Alih-alih melakukan pekerjaan dengan baik, yang terjadi malah justru sebaliknya. Hasil pekerjaan menjadi tidak maksimal, karena tidak fokus saat mengerjakan pekerjaan yang satu, tapi masih harus memikirkan untuk menyelesaikan pekerjaan lainnya.
Beberapa alasan mengapa orang menunda suatu pekerjaan adalah sebagai berikut:
- Menganggap enteng pekerjaan tersebut (sombong).
- Tidak peduli dengan orang lain (egois).
- Merasa masih punya banyak waktu (malas).
Lihatlah bahwa semua alasan tersebut memiliki sifat-sifat negatif, yaitu: sombong, egois, dan malas. Ketiga sifat itu pasti ada di dalam diri setiap manusia. Tantangannya sekarang adalah bagaimana melawan, bahkan menghilangkan sifat-sifat tersebut di dalam diri kita.
Solusinya sangatlah sederhana. Setiap ada pekerjaan yang bisa kita lakukan sekarang, lakukanlah segera. Jangan pernah menundanya lagi.
Dengan langsung melakukan pekerjaan pada saaat itu, maka kita menghargai waktu dan anugerah berupa kemampuan dan skill yang telah diberikan Tuhan kepada kita. Belum tentu kita bisa masih diberikan umur satu atau beberapa jam/hari/tahun lagi. Belum tentu juga di waktu mendatang kemampuan dan skill kita itu masih bisa digunakan.
Ketika orang lain mempercayakan kita untuk melakukan suatu pekerjaan, maka itu artinya kita dianggap mampu dan kompeten menyelesaikan pekerjaan tersebut. Kepercayaan yang telah diberikan oleh orang lain itu harus kita hormati. Jangan pernah kita sia-siakan sedikitpun.