Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Indra

TERVERIFIKASI

Swasta

Hizbut Tahrir Dibela, Ini Sebabnya

Diperbarui: 22 Agustus 2020   08:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banser NU Tulungagung saat meminta atribut HTI untuk disimpan, Sabtu (1/4/2017). Foto: Istimewa Faktualnews.com

Banser itu, sebagian orang gemar menyindirnya dengan sebutan penjaga gereja. Padahal di lain waktu, orang-orang itu bangga mengabarkan warga non muslim yang tengah mengamankan salat jamaah.

Banser itu, bagi sebagian orang, wajib di-bully karena katanya suka membubarkan pengajian. Padahal Banser tak pernah bermasalah dengan segala pengajian, asal penceramahnya tak bermasalah.

Banser itu, bagi pembencinya, suka disebut dengan ban serep, padahal jelas-jelas bukan ban serep. Maksudnya apa coba? 😁

Banser dan HTI

Media telah mencatat hubungan yang tak harmonis antara Banser dan HTI. Meski Banser dan organ induknya yakni GP Ansor dan induknya lagi, Nahdlatul Ulama sama sekali nggak ingin ada gesekan dengan sesama muslim apa pun mazhab-nya.

Tapi HTI, sebagaimana Hizbut Tahrir-Hizbut Tahrir di belahan bumi manapun, yang justru menempatkan diri secara berhadapan dengan kaum muslimin lainnya. Terbukti banyak negara muslim yang menolak HT. 

Apakah lalu dikatakan bahwa hanya ulama HT yang benar dalam memandang persoalan khilafah? Sementara ulama lainnya keliru dalam memahami bahasan khilafah dalam perspektif hukum Islam?

Di Indonesia, peristiwa yang masih lekat dalam ingatan adalah gesekan yang terjadi di lapangan antara badan otonom NU di bawah kendali GP Ansor itu dengan para pengikut HTI di beberapa kota di Indonesia. Lalu penolakan GP Ansor terhadap Felix Siauw yang nota bene adalah agen HTI solid. Termasuk juga lampu kuningnya yang diarahkan kepada Ustadz Abdul Somad yang pernah hadir dalam acara HTI.

Dan baru-baru ini, viral di media sosial para anggota Banser yang disebut mempersekusi orang yang menyebarkan paham khilafah.

Lalu netizen pun menggunakan formulasi "Banser selalu salah" karena Banser lebih memandang non muslim sebagai kawan, Banser suka membubarkan pengajian dan pasal-pasal memberatkan lainnya. Yang pasti, pokoknya Banser yang salah, deh. 

HTI dan Mudahnya Penerimaan Masyarakat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline