Tinggi semampai, berwajah cantik dan senyum yang tersemat di bibir menjadi daya tarik para grid girls di atas panasnya aspal sirkuit. Selain mendapat tempat di lintasan, mereka pun menjadi sasaran bidik lensa para jurnalis olah raga.
Grid Girl, Model Seksi di Atas Aspal
Namanya Nasya Marbun. Gadis kelahiran 1991 itu beberapa kali menjadi "pendamping" para pebalap MotoGP. Dari Cal Crutclow, Maverick Vinales hingga Valentino Rossi. Menjadi grid girl atau umbrella girl adalah sebuah pengalaman menarik dan 'berbeda' menurut gadis berdarah Batak itu.
Ratusan wanita menekuni profesi sebagaimana Nasya, memayungi para pebalap dan memberikan pemandangan berbeda di mata para penikmat olahraga adu kecepatan itu.
Berbeda dengan balap motor seperti MotoGP dan World Superbike, praktik penggunaan jasa grid girl sudah dihentikan oleh penyelenggara balap jet darat Grandprix Formula 1 mulai musim 2018.
"Sementara praktik mempekerjakan gadis-gadis grid telah menjadi bahan pokok Grandprix Formula 1 selama beberapa dekade, kami merasa kebiasaan ini tidak selaras dengan nilai-nilai merek kami dan jelas bertentangan dengan norma-norma sosial zaman modern," ucap Sean Bratches, Managing Director, Commercial Operations Formula 1 sebagaimana dilansir dari formula1.com.
Keputusan penyelenggara Formula 1 itu mendapatkan apresiasi dari Woman's Sport Trust, sebuah badan amal bermarkas di London Inggris yang bertujuan untuk meningkatkan visibilitas dan dampak olahraga wanita.
Namun langkah manejemen Formula 1 itu tak luput dari kritik. Adalah Bernie Ecclestone sang mantan Kepala Eksekutif Olahraga Formula 1, yang memberikan pembelaan terhadap kehadiran para grid girls.
“Gadis-gadis ini tidak melakukan sesuatu yang berbahaya bagi siapa pun. Mereka berpakaian rapi. Kami mungkin juga mengatakan kami tidak ingin orang pergi ke peragaan busana karena, pada dasarnya, itulah yang terjadi,"demikian dikutip oleh The Sun.
Grid Girl, Pada Mulanya