Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Indra

TERVERIFIKASI

Swasta

MotoGP: Tanpa Kemenangan Melimpah, Mereka Melegenda

Diperbarui: 9 Juni 2019   07:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Legenda hidup motograndprix, Giacomo Agostini saat menjadi pebalap Yamaha. Ago menempati urutan teratas Rider of All Times dengan 15 kali juara dunia dan 122 kemenangan untuk seluruh kelas yang pernah diikutinya. Ago berkiprah dari tahun 1964 hingga 1977 di kelas 250cc, 350cc dan 500cc | Foto esquire.com

Motograndprix atau Motogp menjadi salah satu kejuaraan motor paling tua yang dihelat di muka bumi. Diadakan di berbagai sirkuit di benua Asia, Eropa, Afrika dan Amerika, kejuaraan ini menghadirkan teknologi terbaru hasil riset dari berbagai pabrikan.

Saat ini, motogp mempertandingkan 3 kelas yakni kelas 250 cc (Moto3), kelas 600 cc yang tahun ini diperbarui menjadi 765 cc (Moto2) dan kelas utama yang diisi oleh motor berkapasitas 1000 cc (Motogp). Semuanya menggunakan mesin 4 langkah.

Mulai dihelat dari 1949, kejuaraan ini sudah mengangkat nama-nama para pebalap dari berbagai negara ke level elit dunia. Dan di antara para pebalap itu, penyelenggara Motogp (Dorna) menobatkannya sebagai legenda balap Motogp.

Legenda tentu adalah kata yang mewakili sebuah superioritas. Berbicara mengenai superioritas di Motogp abad ke-21, dengan serta merta kita akan menyebut nama Valentino Rossi, Marc Marquez atau Jorge Lorenzo yang pernah mendominasi sebuah musim. 

Valentino Rossi pernah menjuarai 11 dari 16 seri pada 2001 dan 2002, Marc Marquez 13 kali menjadi menjadi pemucak di tahun 2014 dan Jorge Lorenzo yang memenangi 9 dari 18 seri yang diadakan pada musim 2010.

Namun dari sekian banyak pebalap grandprix motor yang tercatat sebagai legenda Motogp, tak semuanya memiliki catatan super sebagaimana Rossi, Marquez ataupun Lorenzo. Bahkan jumlah total catatan kemenangan beberapa legenda itu tak lebih banyak dari catatan kemenangan Rossi dalam semusim.

Ayo kita ulik siapa saja mereka.

1. Marco Lucchinelli
Dengan Laverda, Lucchinelli menjadi pebalap ketahanan motor/endurance racing pada 1975. Penampilannya menarik perhatian Yamaha sehingga pada tahun itu juga Italiano ini direkrut untuk membela pabrikan garputala di kelas 350 cc. 

Marco Lucchinelli | Foto.tumblr.com

Tahun berikutnya, Lucchinelli menyeberang ke Suzuki dan meraih peringkat ke-4 di kelas 500 cc. Masih bersama Suzuki, tahun 1980 dia menguntit Kenny Roberts, Sr dan Randy Mamola di GP 500. Setahun kemudian gelar Roberts berpindah ke Lucchinelli.

Selama karirnya di grandprix motor, pria yang pada 1991 pernah ditangkap karena kepemilikan narkoba itu mengemas 6 kali kemenangan yang 5 diantaranya diraih pada 1981. 

2. Franco Uncini
Pebalap Itali ini aktip di grandprix mulai tahun 1976 dengan mengikuti 2 seri sekaligus, yakni kelas 250 cc dan 350 cc. Mengandalkan Yamaha, Uncini menyelesaikan musim di peringkat ke-21 untuk kelas 250 cc dan ke-9 untuk kelas 350 cc.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline