Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Indra

TERVERIFIKASI

Swasta

NU, Terbelah karena Politik?

Diperbarui: 19 Mei 2019   17:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Surat Suara Pemilu 1955 / Dok. Liputan6.com

"Ya, kita akan menghadang kalau ada orang datang ke Jakarta, kita siapkan juga people power Banser. Bersama TNI dan Polri kita hadang," kata Ketua GP Ansor DKI Jakarta, Abdul Aziz sebagaimana dikutip Poskota News (14/5), saat menanggapi akan adanya people power yang bermetamorfosis istilah menjadi gerakan kedaulatan rakyat.

Dikatakannya, GP Ansor akan mengerahkan 1000 Banser untuk membantu TNI dan Polri menjaga KPU sekaligus mengamankan KH. Ma'ruf Amin dengan long march dari kantor PBNU ke kantor KPU pada 22 Mei mendatang.

Tanggapan muncul dari H. Agus Solachul A'am Wahib, Ketua Barisan Kiai dan Santri Nahdliyin (BKSN) yang juga cucu pendiri NU, KH. Abdulwahhab Chasbullah. Dia meminta kepada GP Ansor dan Banser tidak menggunakan institusi untuk menghadapi gerakan kedaulatan rakyat. Apalagi menyebutnya makar.

"Menurut hemat saya, sahabat-sahabat Ansor seperti Gus Abdul Aziz masih gagal paham tentang apa itu makar dalam pengertian Gerakan Kedaulatan Rakyat," katanya sebagaimana dikutip Duta.co (17/5)

Partai Nahdlatul Ulama

NU yang didirikan oleh Hadratusysyaikh Muhammad Hasyim Asy'ari pada 1926 adalah sebuah organisasi bersifat kemasyarakatan yang menaungi muslim ahlussunnah wal jama'ah Indonesia. 

Ormas ini berdiri dengan latar belakang upaya untuk memberikan counter terhadap gerakan Wahhabi yang menjadi paham dari para pemrakarsa berdirinya wilayah yang semula berada di bawah kekuasaan Turki Utsmani, Saudi Arabia.

Baca juga :  GP Ansor: FPI Harus Bubar Jika...

Murid Syekh Hasyim Asy'ari yang sekaligus salah satu pendiri NU, KH. Abdulwahhab Chasbullah adalah salah satu utusan NU dalam menyampaikan beberapa poin aspirasi umat Islam sunni terutama di Jawa kepada raja Saudi, Abdul Aziz bin Saud. 

Selepas Syekh Hasyim Asy'ari yang menjabat sebagai Rais Akbar meninggal dunia, NU mengangkat KH. Abdulwahhab Chasbullah sebagai pengganti. Kiai Wahab adalah seorang pakar ushul fiqih yang memiliki semangat progresip dalam berorganisasi. 

Hal itu dibuktikan melalui aktivitas beliau dalam memprakarsai berdirinya beberapa perkumpulan sebelum berdirinya NU. Sebutlah diantaranya Nahdlatul Wathan, Tashwirul Afkar dan organisasi kepemudaan yang menjadi garda kepemudaan NU, GP Ansor.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline