Yang retak kini berserak
Yang nganga kini terasa perih lara
Yang merah kini merupa bara
Diamlah!
Jangan bergerak, jangan teriak!
Lihatlah seksama langit Indonesia
Muram tiada rona
Sekarang gulita
Kesabaran hati tiada lagi
Nalar kehilangan kakinya
Lantas bagaimana?