Lihat ke Halaman Asli

Anakku Butuh Panggung

Diperbarui: 24 Januari 2016   16:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kau terlahir dari kecamuk rasa

Terlahir dari gelisah, peduli, serapah amarah, tumpah semua rasa

Entah berapa banyak energi terlepas saat menulis, menggores, merupamu

Dan ketika rasa tertuang, ku baca ulang, ku tatap seksama

Sayangku berkata: “Ya! kau adalah anakku, puisi-puisiku!”

-----

Aku mendengar bisikmu

“Bu, sampai kapan ku di sini?”

“Sampai kapan ku terbaring, kaku terbujur dalam lembar-lembar kertas ini?”

“Bu, kapan ku kan berdiri, menyapa dunia, bersenandung, terus berlari?”

-----

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline