Lihat ke Halaman Asli

Sajak Meraung

Diperbarui: 30 November 2015   13:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalian berkumpul, serupa dalam bendera. Berkoar tanpa nalar, berpikir cekak sebatas pekak.. pekak raungan kendaran,..

Berjalan bersama kawanan, melintasi jalanan seolah rimba belantara. Rimba tanpa hukum berlaku, aturan kalian pinggirkan. Berkacak seolah penguasanya.. padahal jelas bukan.

Mungkin bermaksud menyuarakan keberadaan, menikmati sukacita Pemilihan, menyampaikan pesan harapan baru telah tiba..

----

Tlah hilang damai-hari, ntah kemana dia berlari. Berlari hindari kehadiran kalian. Ketakutan kala bertemu,.. bahkan sekedar dengar suara kalian itupun adalah gangguan,..

Hening teduh Rumah Sakit berganti keluh, khidmat sholat minggat, khusyuk misa tinggal cerita..

----

Baiklah, kalian ingin ku menatapmu,. dan inilah tatapku..

Kalian salah, bukan puji tersaji, namun sumpah serapah tertumpah..

Kalian telah membuang waktu,.. waktumu, waktuku, waktu kita semua. Membuangnya dalam laku tiada guna..

Sukacita pesan kalian tidak tertangkap. Tenang damai menguap, menyisakan ketakutan pengguna jalan..

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline