Lihat ke Halaman Asli

Puisi Kebencian

Diperbarui: 6 November 2015   14:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

".. Pikiranku tiada utuh.. jauh dari manis bibir Mario Teguh. Ku hanya benci kenapa berfikir sehat teramat berat,..

Sebelum titik, ku tersadar.. satu yang melegakan adalah menyuarakan kebencian!"

_______________________________

Pekik dering alarm hadir tanpa toleransi,.. ingkar ku bunuh!. Ku benci!

Hangat pagi ku ingin, malah dapati air dingin!. Ku benci!

Penjual bubur belum jua lewat, seolah tidak kenal telat!. Ku benci!

---

Jalanan macet parah, muntah sumpah serapah!. Ku benci!

Nyala merah tepat saat hendak melintas lewat,.. sial!. Ku benci!

Berhemat lauk kerupuk,.. ini melempem bukan empuk!. Ku benci!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline