Lihat ke Halaman Asli

Tualang Bulir Air

Diperbarui: 5 November 2015   11:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kawanan air papar terbakar di samudra, sebagian bercerai bersembunyi dalam gelap pori,..

Pori relung tanah hangus merekah, gundah tiada lagi sembunyi, air pun terseret uap ratapan,..

Ratapan hewan dan pepohonan, tiada guna memohon.. hanya pasrah berbalut gerah,..

Gerah berkawan debu, debu kembaran tisu.. halus menyeka terbawa angin,..

Angin hsteris berlari meronta, mengabarkan duka lara mengering..

-----

Mengering, layu meranggas,.. tiada sudi menggelar semi,.. kecuali awan..

Awan melawan terik, menatap menantang matahari..

Matahari jawara, tiada terlihat lelah.. tanpa sekalipun kalah,..

Kalah berlaku teruntuk awan..sekujur punggung hitam terbakar,..

Terbakar, semua tawa terbakar menyisakan hening,.. merindu sejuk dingin,..

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline