Lihat ke Halaman Asli

Cara dan Model Evaluasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Diperbarui: 20 Juni 2015   04:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

*

Tindakan seorang Pendidik untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dalam proses belajar mengajar adalah dengan melalui evaluasi. Evaluasi merupakan sebuah penilaian. Dimana evaluasi yang dilakukan pada Anak Usia Dini ini berbeda dngan evaluasi pada tingkat dasar. Evaluasi pada AUD dapat disesuaikan dengan karakteristik anak itu sendiri misalkan evaluasi itu dapat berupa penilaian kerajinan, ketekunan, keuletan, perilaku dan pribadi serta bahasa dan sopan santun anak ketika dikelas tanpa harus memberikan beban tugas.

Evaluasi dapat dilakukan berdasarkan waktu baik harian, mingguan, bulanan, semester dan lain-lain. Guna untuk mengetahui sejauh mana kemampuan anak dalam belajar, selain itu hasil dari sebuah evaluasi dapat dijadikan sebuah pedoman bagi guru, lembaga dan orang tua. Orang tua yang mengetahui hasil dari evaluasi akan melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk anaknya dengan mengintropeksi dari anaknya demi membantu kelancaran proses pembelajaran.

Adapun cara dan model dalam penilaian anak usia dini yang meliputi :

Observasi

observasi merupakan alat atau tehnik untuk mendapatkan sebuah informasi, selain itu observasi merupakan suatu pengamatan langsung, dimana seorang  pendidik harus terjun langsung dalam lapangan proses pembelajaran tersebut. mengapa demikian? Karena dengan pengamatan langsung seorang guru akan lebih mengetahui perubahan, perkembangan yang terjadi pada anak dalam proses pembelajaran tersebut. pada saat observasi guru dapat menggunakan daftar check list sebagai pembantu dalam melancarkan dan mempermudah dalam mengklasifikasikan hasil proses siswa.

Catatan Anekdot.

Evaluasi semacam ini menurut saya sangat menarik dan lebih efektif dan efisien. Pada dasarnya catatan anekdot ini lebih berfokus pada sikap maupun perilaku yang terjadi atas peristiwa yang dilalui oleh anak-anak. Cara anak mengungkapkan peristiwa dapat melalui tabel yang telah disiapkan oleh gurunya, namun akan lebih efektif lagi jika evaluasi ini menggunakan sebuah gambra. Jadi anak-anak disuruh menggambarkan apa yang telah dialaminya dalm selembar kertas. Dengan begitu anak akan menggambarkannya sesuai dengan yang dialaminya baik itu anak yang pintar menggambar maupun tidak.

Percakapan.

Evaluasi percakapan ini dapat pula disebut dengan wawancara, yakni suatu cara untuk menghasilkan suatu informasi dengan cara bertatap muka. cara agar peserta didik tidak mempunyai rasa takud tentang apa yang akan ditanyakan, maka guru harus pandai-pandai mengatur suasana yang santai, dan bisa menyenangkan. sehingga anak akan mudah dalam menjawabnya. Dan pertanyaan yang digunakan harus yang sederhana, dan jelas langsung pada intinya serta disesuaikan dengan karakteristik siswa.

Penugasan.

Evaluasi ini dengan menggunakan penugasan yang sudah biasa digunakan oleh guru-guru PAUD. Namun dalam penugasan ini seorang guru tidak boleh membebani dengan tugas mata pelajaran yang siswa membutuhkan pola fikir  dalam menjawabnya. Maka evaluasi hal semacam penugasan ini dapat dilakukan dengan aktifitas sehari-hari seperti membantu ibu menyapu, dan membantu dalam cara menanam tomat, kacang-kacangan dan lain-lain.

Hasil karya.

Yaitu sebuah karya dari hasil peserta didik yang dapat dijadikan sebuah penilaian. misalnya dalam karya seni Gambar maupun hasil cap-capan dari cat warna, mapun hasil karya yang lain yang dapat diapresiasikan demi menumbuhkan ataupun memotivasi kreativitas yang telah dimiliki oleh siswa.

Pengembangan Perangkat Penilaian Sendiri.

Makhsudnya, Dalam hal ini guru harus mempunyai kreativitas tersendiri. Dimana ia harus empunyai gambaran dalam mengembangkan sebuah proses evaluasi.

Penggunaan Instrument standar.

Yakni,  selain kreativitas dalam evaluasi, Namun seorang Guru PAUD juga harus mampu mengembangkan instrument penilaian demi membantu proses kelancaran, instrument harus tersusun dengan matang dan sistematis.  misalnya untuk mengetahui seberapa besar peserta didik termotivasi dalam proses pembelajaran.

Portofolio.

Evaluasi portofolio ini bukan hanya digunakan pada jenjang tingkat dasar sampai perguruan tinggi, akan tetapi evaluasi portofolio ini juga digunakan dalam proses evaluasi di PAUD. portofolio ini bisa dilakukan dalam satu semester. Guru akan mengumpulkan data tentang siswa dalam proses pembelajaran dalam satu semester  yang dicatat dalam bentuk tabel.

Catatan dalam portofolio ini harus rutin dan berkesinambungan mulai dari awal hingga akhir. Peilaian portofolio ini diadakan Dalam rangka memperoleh gambaran akhir dari perkembangan anak dalam proses belajar mengajar. Serta dapat digunakan sebagai pedoman maupun acuan pada proses pembelajaran yang selanjutnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline