Lihat ke Halaman Asli

Mashen

Penulis

Salah Kaprah Pemahaman Politik Identitas

Diperbarui: 28 Oktober 2023   06:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Politik identitas merupakan topik yang semakin mendominasi percakapan publik belakangan ini. Meskipun konsep ini pada awalnya dimaksudkan untuk memperjuangkan hak-hak kelompok minoritas yang sering terpinggirkan, terkadang politik identitas diartikan secara keliru sebagai alat untuk membela minoritas dengan merugikan mayoritas. Namun, penting untuk memahami bahwa esensi sejati dari politik identitas seharusnya adalah menciptakan keadilan tanpa memandang apakah seseorang termasuk dalam kelompok minoritas atau mayoritas.

Politik identitas seharusnya berfungsi sebagai instrumen untuk mengakomodasi berbagai kelompok dalam masyarakat, terutama yang sering mengalami diskriminasi dan marginalisasi. Tujuannya adalah untuk menciptakan keadilan sosial dan menghapus ketidaksetaraan yang mungkin ada dalam sistem politik, ekonomi, dan sosial. Namun, salah kaprah terjadi ketika politik identitas digunakan sebagai alat untuk menguntungkan satu kelompok minoritas sementara merugikan mayoritas.

Sebenarnya, politik identitas yang sejati haruslah inklusif dan menyatukan masyarakat dengan prinsip-prinsip keadilan, bukan memecah-belahnya. Ini tidak boleh menjadi alat untuk merampas hak-hak dari kelompok mayoritas atau melupakan masalah yang mereka hadapi. Sebaliknya, politik identitas seharusnya mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama berjuang melawan ketidakadilan dan diskriminasi dalam segala bentuknya.

Penting untuk memahami bahwa mayoritas dalam suatu masyarakat juga dapat mengalami ketidakadilan dan diskriminasi. Keadilan seharusnya tidak memandang jumlah orang dalam kelompok tertentu, tetapi lebih pada prinsip-prinsip moral dan etika yang mendorong perlakuan yang adil bagi semua individu, tanpa memandang ras, agama, atau gender mereka.

Salah satu cara untuk menghindari kesalahpahaman politik identitas yang merugikan mayoritas adalah dengan mempromosikan dialog dan pemahaman antar kelompok. Penting untuk mendengarkan perspektif dan pengalaman kelompok minoritas, namun juga penting untuk tidak melupakan bahwa mayoritas juga dapat menghadapi masalah dan perjuangan mereka sendiri. Dengan berbicara dan bekerja sama, masyarakat dapat mencapai kompromi yang adil yang mencerminkan nilai-nilai inklusivitas dan keadilan.

Terakhir, penting untuk diingat bahwa tujuan sejati dari politik identitas adalah menciptakan masyarakat yang lebih adil, bukan memperkuat perpecahan antara kelompok-kelompok. Keadilan haruslah tujuan utama, dan harus diperjuangkan bersama-sama oleh semua kelompok dalam masyarakat. Politik identitas yang benar-benar inklusif dan adil akan memastikan bahwa hak-hak semua individu, baik yang termasuk dalam kelompok minoritas maupun mayoritas, dihormati dan dilindungi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline