Lihat ke Halaman Asli

M. Nuh KO Lagi: Unas Kacau, Semua Siswa Lulus?

Diperbarui: 24 Juni 2015   14:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1366985412466857242

“Kami meminta Pak Menteri meluluskan semua peserta ujian,” ujar Eko Indro Purnono, politikus Partai Amanat Nasional dalam Rapat Kerja Komisi Pendidikan DPR dengan Menteri Pendidikan hari ini, Jumat 26 April 2013.

Dalam rapat kerja dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh di kompleks Senayan hari ini, Komisi Pendidikan menilai penundaan dan kekisruhan Unas tahun ini telah menyebabkan kondisi psikologis siswa terganggu.

Carut- marut Unas ini telah mengundang banyak kritik, baik dari para pegiat pendidikan maupun dari masyarakat umum. Pelaksanaan Unas bukannya lebih baik dari tahun sebelumnya. Sebaliknya, pelaksanaan Unas tahun ini justru jauh lebih buruk. Terjadinya penundaan Unas di 11 propinsi, banyaknya soal yang tertukar sampai dengan rendahnya mutu kertas jawaban, menunjukkan kelalaian manajemen Kemendikbud.

Dengan alasan di atas, DPR minta Mendiknas untuk mempertimbangkan nilai Unas tahun ini tidak dijadikan sebagai tiket kelulusan maupun tiket lolos ke perguruan tinggi. Kemendikbud dihimbau untuk legowo menerima berbagai masukan dari masyarakat.

Kalau nanti memang usulan DPR ini diterima dan hasil Unas tidak dijadikan sebagai standar kelulusan, artinya semua perserta Unas tahun ini dinyatakan lulus. Yang terjadi kemudian semua siswa akan akan bersorak:Horeeeeee!

Terlepas dari kegembiraan siswa karena dinyatakan lulus (meskipun ini bukan berarti sebuah keberhasilan sebuah kualitas pendidikan), tentu saja Mumammad Nuh akan sangat bersedih. Kita bisa membayangkan berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk pelaksanaan Unas tahun ini. Dan bila akhirnya nilai Unas itu tidak akan digunakan, bukankah itu sebuah kerja yang sia-sia karena sebagai akibat tidak matangnya perencanaan dalam menejemen pendidikan?

Gagalnya Unas tahun ini bisa berartiM. Nur terpukul KO untuk yang kedua kali. Sebelumnya Pak Menteri juga keok dan KO oleh Keputusan MK yang menuntut pembubaran sekolah berstatus SBI/RSBI.

Begitulah memang, menjadi menteri jelas bukan merupakan pekerjaan yang enak dan mudah. Semoga tetap bertahan, Pak Menteri!

sumber: Tempo.com, 26-04-2013, gambar: berita8.com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline