Lihat ke Halaman Asli

Puisi Luka Rindu

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Biarkan aku istirahat bersama ilusiku
menggoreskan kata akanmu
mengukir bayangku bayangmu menjadi satu

Biarkan aku dalam bening malamku
menyimpulkan hari - hari lalu menjadi satu
dengan luka parahku
dengan memar merah hatiku

Malam dentang dua
disimpang hatiku gayuti dia
dingin hati saat itu
bagai tiada arti aku dalam bayangmu
selama ini
ingin kulupa

Dua malam kulewati dengan berlari
sepi hati, semakin sepi
peka jiwa menyadarkanku
ada tenaga yang tersisa
tuk berucap, aku rindu.....

Prayogi

Motor


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline