Wabah virus corona (covid-19) tanpa disadari benar-benar sudah merusak sendi-sendi kehidupan dan aktivitas kita, kegiatan-kegiatan diluar rumah harus berhati-hati dan dibatasi.
Namu semua ada hikmahnya, kita dituntut agar lebih meningkatkan iman kita kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa dan menjaga kesehatan dengan meningkatkan imunitas tubuh kita untuk mencegah penyebaran penularan covid-19.
Iman berkaitan erat dengan imunitas tubuh. Iman mengajarkan kita untuk pasrahkan hidup kita kepada Tuhan dengan terus berusaha keras mengerahkan seluruh sumber daya yang diberikan Tuhan untuk mencapai pada level kehidupan yang lebih baik. Level kehidupan yang lebih baik adalah hidup tanpa gangguan apapun, termasuk penyakit. Hidup yang serba ada atau berkecukupan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, Hidup di mana manusia bisa pergi ke manapun yang dikehendaki, baik untuk bekerja, beribadah bersama, belajar, dan bersilaturahmi.
Untuk menghadapi pandemi Covid-19, iman tidak perlu dipersoalkan dengan berbagai persyaratan yang diberikan pemerintah agar rakyat Indonesia terhindar dari virus mematikan ini. Perintah untuk memutus mata rantai penyebaran penularan Covid-19 malah justru sesuai dengan iman. Perintah untuk beribadah di rumah bahkan itu sesuai iman. Dengan beribadah di rumah, tidak berkumpul di rumah ibadah, kita terhindar dari Covid-19 dengan mencegah sesama dari virus maut ini. Pada setiap kerumunan orang, kita tidak bisa mengetahui dengan kasat mata, mana orang yang sudah positif Covid-19 dan yang tidak.
Kementerian Kesehatan dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menggunakan istilah :
(1) orang yang sudah positif Covid-19,
(2) pasien dalam pemantauan (PDP),
(3) orang dalam pemantauan (ODP),
(4) orang tanpa gejala (OTG).
PDP adalah orang yang sudah mengikuti swab test, tapi hasilnya masih menunggu hasil laboratorium yang mempunyai real time PCR. Hasilnya belum keluar. ODP adalah orang yang pernah berinteraksi dengan pasien positif Covid-19. Sedangkan OTG adalah orang yang baru pulang dari daerah zona merah atau terpapar Covid-19. Disaat berkumpul, apakah di tempat ibadah, kantor, mall, pasar, dan di berbagai meeting point, kita tak bisa tahu mana orang yang PDP, ODP, dan OTG. Mereka bisa tampak sehat. Tapi, bisa jadi, virus corona sudah menggerogoti paru-paru dan hati mereka. Karena itu, demi iman, kita wajib menghindari kerumunan orang. Kita wajib menjaga jarak antar sesama, cuci tangan dengan sabun dan mengenakan masker.
Demi iman, kita wajib meningkatkan imunitas dengan tidur atau beristirahat yang cukup, mengonsumsi makanan bergizi, olahraga, dan menjaga suasana hati agar selalu senang gembira. Vitamin A, C, D, dan E penting untuk meningkatkan imunitas tubuh. Tubuh imun, Covid menjauh. Suasana hati yang selalu senang gembira hanya bisa diraih oleh mereka yang tidak punya masalah atau musuh. Tidak punya kebencian, dendam, dan nafsu serakah. Suasana hati yang penuh sukacita adalah milik mereka yang dekat dengan Tuhan, sumber segala kedamaian dan kebahagiaan. Iman sangat mendukung sistem imun.
Menjaga Kesehatan bisa dengan mematuhi kebijakan pemerintah melalui ajuran work from home (bekerja dari rumah) atau di rumah saja dan menjaga keimanan melalui banyak berdzikir dan bersholawat. Berada di rumah bukan berarti tidak melakukan aktivitas apa-apa. Disamping memutus mata rantai penyebaran penularan Covid-19, umat muslim dapat melakukan berbagai hal untuk meningkatkan keimanan pada Allah SWT.
Inilah saatnya umat muslim kembali menyadari bahwa Allah-lah yang memiliki kekuasaan dalam kehidupan dunia dan akhirat. Penegasan ini bukan hanya pada lisan saja, tapi harus diwujudkan dalam tindakan kita. Saat berada di rumah, umat muslim juga memiliki waktu yang lebih dan memanfaatkannya untuk membaca serta tadabbur (memahami) isi kandungan Al-Qur'an. Bukan menghabiskannya untuk hal-hal yang kurang bermanfaat seperti bermedia sosial yang tidak memiliki tujuan atau kepentingan. Apalagi saat ini di tengah situasi pandemi Covid-19 yang mewabah di seluruh dunia, berita atau informasi tidak benar atau hoaks terus meningkat.
Jika tidak hati-hati maka umat muslim bisa terprovokasi untuk melakukan hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Dengan berada di rumah saja, umat muslim juga harus bersama-sama mengagungkan Allah SWT melalui dzikir dan sholawat untuk kesehatan dan keamanan. Maka dari itu marilah kita bersama-sama menjaga iman dan imun kita agar semuanya aman.
KBC-55 | Kompasianer Brebes
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H