Lihat ke Halaman Asli

Apakah Saat Bayi Dilahirkan, Mereka Benar-benar Seperti Kertas Kosong?

Diperbarui: 2 Desember 2016   08:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam teorinya Jhon Locke mengatakan bahwa bayi dilahirkan dalam keadaan kosong (seperi kertas putih bersih) dan pengalaman dari lingkungan luar akan mempengaruhi dan membuatnya berkembang. Rasulullah SAW juga bersabda, “setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci”. Tetapi walaupun bayi dilahirkan dalam keadaan kosong, bayi juga dibekali beberapa kemampuan bawaan sejak lahir untuk membantunya bertahan hidup. Tanpa kemampuan tersebut bayi akan kesulitan untuk bertahan hidup.

Apa kalian tahu, apa yang membuat bayi yang baru lahir merespons puting payudara ibu? Apa yang memberi tahu mereka untuk memulai langkah menghisap yang memungkinkan mereka untuk mengontrol asupan cairan? Hal ini adalah fungsi dari sistem saraf pusat-otak dan sumsum tulang belakang (seikat syaraf yang menjalankan fungsinya melalui tulang belakang) -dan jaringan perifer saraf yang berkembang meluas ke setiap bagian pada tubuh. Melalui jaringan ini, pesan sensoris disampaikan ke otak, dan perintah motorik kembali ke jalur yang sama.

Ketika kamu berkedip ketika cahaya terang, kelopak matamu bertindak tanpa sengaja. Keperti otomatis, respons bawaan terhadp rangsangan disebut perilaku refleks. Perilaku refleks dikendalikan oleh pusat-pusat otak yang lebih rendah yang mengatur proses lainnya, seperti pernapasan dan detak jantung.

Bayi manusia memiliki sekitar 27 refleks utama, banyak yang hadir pada saat lahir atau sesaat setelah lahir. Refleks primitif,seperti menghisap, mencari puting, dan refleks kaget.terkait dengan kebutuhan naluriah untuk kelangsungan hidup dan perlindungan, atau dapat mendukung hubungan awal dengan pengasuh, beberapa refleks primitif dapat menjadi bagian dari warisan evolusi manusia. Salah satunya adalah refleks menggenggam, yang memungkinkan bayi monyet berpegang pada bulu ibu mereka. Bayi manusia menunjukkan refleks yang sama ketika mereka memegang erat setiap benda yang ditempatkan pada telapak tangan mereka, peninggalan masa lalu leluhur kita.

Sebagian refleks awal menghilang selama 6 sampai 12 bulan. Refleks yang terus melayani fungsi-seperti pelindung berkedip, menguap, batuk, tersedak, bersin, menggigil dan pelebaran pupil dalam gelap-cenderung tetap. Hilangnya refleks yang tidak dibutuhkan [ada daftar kegiatan adalah tanda bahwa jalur motorik, di korteks sebagian dalam proses mielin, yang memungkinkan pergantian ke prilaku sukarela. Dengan demikian, kita dapat mengevaluasi perkembangan syaraf bayi dengan melihat apakah refleks tertentu ada atau tidak ada.

Persepsi motorik memungkinkan bayi untuk belajar tentang diri dan lingkungannya sehingga mereka dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang bagaimana mengelolanya. Pengalaman motorik, bersama-sama dengan kesadaran terhadap perubahan pada tubuh, mempertajam dan memodifikasi persepsi pemahaman mereka mengenai apa yang mungkin terjadi jika mereka bergerak dengan cara tertentu. Hal ini adalah hubungan dua arah antara persepsi dan tindakan, dimediasi oleh otak yang berkembang, memberikan bayi banyak informasi tentang diri mereka dan dunia mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline