Lihat ke Halaman Asli

Kala Malam Datang

Diperbarui: 17 Juni 2015   20:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

sepi, sendiri, kini sudah menjadi teman akrab dikala malam datang...

tiada kabar darimu.

hampir tiap malam aku berharap ada pesan singkat darimu, walau hanya menyapa "assalamu'alaikum..", itu sudah cukup membuatku tersenyum.

ketika ponselku berbunyi, sejenak kutinggalkan aktivitasku, ada senyuman mengembang disana. berharap itu pesan darimu. tapi ketika kubuka, ternyata dari operator selular yang selalu update info terbaru. aku terdiam, ada sedikit kecewa dihati. namun perlahan kuhibur hatiku, "mungkin lagi sibuk, mungkin besok baru bisa kasih kabar..."

aku selalu berharap demikian, ditiap malam...

namun seringnya sia-sia...

aku hanya ingin ada teman berbagi cerita, disaat senang, tawa, dan sedih. sebab, hidup di kota sangat berbeda dengan di desa dulu. disana ada teman, ada saudara, ada keluarga, tempat berbagi cerita. sedangkan disini, tak ada saudara apalagi teman yang senasib...yang ada hanyalah mahasiswi yang hampir tiap malam berkutat dengan tugasnya, dan jarang keluar dari kamar.

aku ingin berbagi cerita, setidaknya dengan demikian dapat menghilangkan penat setelah seharian disibukkan dengan aktivitas kerja. mendengar suaramu saja, sudah cukup membuatku tenang....

tapi, jika kamu ingin mengejar cinta pertamamu..maka kejarlah..

biarlah kuhabiskan malam ini dengan menangis, agar esok tak ada lagi air mata yang jatuh lagi..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline