Lihat ke Halaman Asli

Masfik Seven

Pegiat Literasi

[Puisi] Sia-sia

Diperbarui: 6 November 2020   22:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kamis, 5 November 2020

Aku tersesat sampai ke dalamnya lautan yang begitu pekat dan suram
Aku tak mendengar apapun selain gemuruh kehampaan dan putus asa
Aku semakin rapuh ditelan garam dan membangkai seperti mayat
Ragaku hancur lapuk tak berbentuk
Membusuk lebih buruk dari apapun di dunia
Aku tak mampu berkata aku ini apa
Hanya gemeretak rahang dan gigi yang tersisa
Mata terpejam tak mau melihat entah itu apa
Tangan menggenggam amarah tak terlampiaskan
Jantung dan paru berdegup memompa nafas kematian
Lalu, jiwaku sekarat! Harga diriku habis ditelan hawa
Tak sersisa sedikitpun jua.

Ditulis oleh Masfik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline