Lihat ke Halaman Asli

Fathan Muhammad Taufiq

TERVERIFIKASI

PNS yang punya hobi menulis

1.000 Durian Disiapkan untuk Festival Durian Bener Meriah

Diperbarui: 29 Maret 2019   18:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1, Plt. Bupati Bener Meriah membuka Festival Durian Bener Meriah tahun 2019 (Doc. FMT)

Kabupaten Bener Meriah merupakan salah satu kabupaten di provinsi Aceh yang tergolong masih sangat 'muda', daerah otonom hasil pemekaran dari kabupaten Aceh Tengah ini resmi berdiri pada tanggal 7 Januari 2014 yang lalu. 

Dengan luas wilayah 1.919,59 Km2, kabupaten yang berada di dataran tinggi Gayo ini terbagi dalam 10 kecamatan dan 233 desa. Memiliki tofografi berbukit dengan elevasi variatif adari 100 sampai 2.500 mdpl, kabupaten Bener Meriah dikaruniai lahan pertanian yang sangat subur dengan berbagai komoditi pertanian unggulan.

Kopi arabika merupakan komoditi pertanian unggulan daerah ini, dengan luas lahan perkebunan kopi rakyat sekitar 42.000 hektare, komoditi ekspor ini menjadi tulang punggung perekonomian sebagian besar warga Bener Meriah. 

Namun petani di daerah ini tidak hanya menggantungkan nasib mereka pada komoditi kopi arabika semata, sudah sejak lama, sudah berkembang komoditi hortikultura seperti Kentang, Kol/Kubis, Tomat, Wortel, Cabe, Bawang Putih, Bawang Merah dan berbagai komoditi sayuran lainnya. 

Selain itu berbagai komoditi buah-buahan seperti Jeruk, Alpukat, Markisa, Pisang Barangan, Langsat dan Durian juga berkembang sangat baik di daerah yang memiliki sebuah gunung berapi Burni Telong ini.

Gelar Fertival Durian perdana

Memiliki wilayah dengan elevasi dibawah 1.000 mdpl, di beberapa kecamatan seperti Timang Gajah, Gajah Putih, Pintu Rime Gayo dan Syiah Utama, kabupaten Bner Meriah memiliki potensi pengembangan komoditi Durian yang cukup perpekstif. Dari data statistic pertanian, daerah ini memiliki lahan perkebunan durian seluas lebih dari 500 hektare dengan produksi 1.065 ton pada tahun 2017 yang lalu.

Bulan Januari sampai dengan April, adalah bulan-bulan di mana durian memasuki masa panen di beberapa wilayah di kabupaten Bener Meriah. Pada bulan-bulan ini, pengguna jalan yang melintasi jalan nasional Bireuen-Takengon, dapat melihat deretan penjaja durian di sepanjang jalan di wilayah Pintu Rime Gayo, Gajah Putih dan Timang Gajah. Pengguna jalan bisa berhenti sejenak untuk meninkmati buah favorit bagi banyak orang ini, dengan harga yang cukup bersahabat.

Namun, meski sudah cukup lama berkembang di daerah ini, durian Bener Meriah nyaris belum banyak dikenal oleh masyarakat luar, kecuali mereka yang pernah mengunjungi atau melewati daerah ini. Ini diakui oleh Plt. Bupati Bener Meriah, Tgk. Syarkawi karena minimnya publikasi dan promosi buah unggulan di kabupaten ini.

"Kalau kita keluar daerah, orang hanya mengenal durian Medan atau durian Kutacane, tapi hampir tidak pernah kita dengar durian Bener Meriah, menurut saya, ini akibat minimnya publikasi dan promosi salah satu komoditi pertanian unggulan kita ini, kalau kopi sudah sering kita promosikan keluar sehingga kopi Gayo sudah sangat dikenal di luar daerah maupun luar negeri" ungkap Syarkawi, kepala daerah yang selalu tampil bersarung yang lebih akrab dipanggil Abuya ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline