Wilayah kecamatan Seulawah, Aceh Besar khususnya kawasan Saree, merupakan daerah pertanian dengan pemandangan indah berupa lahan pertanian yang subur dengan berbagai komoditi yang dikembangkan disana.
Selain hamparan lahan pertanian, daerah yang juga merupakan penghasil berbagai jenis produk pertanian olahan ini juga merupakan pusat edukasi pertanian di provinsi Aceh. Setidaknya ada tiga lembaga pemerintah yang membidangi pendidikan dan penelitian pertanian, berada di kawasan ini yaitu Balai Benih Utama Hortikultura , Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian (SMK PP) dan Balai Diklat Pertanian (BDP) Aceh.
Lokasinya yang strategis karena berada pada lintasan jalur utama Banda Aceh -- Medan, membuat kawasan ini juga menjadi tempat transit dan persinggahan bagi para pengguna jalan yang melintasi jalur tersebut.
Ini yang membuat industri kecil skala rumah tangga yang memproduksi berbagai produk pangan olahan seperti berbagai jenis keripik, tape ubi, rengginang, kipang dan sebagainya, berkembang sangat pesat di daerah ini, karena produk yang mereka hasilkan menjadi oleh-oleh khas daerah bagi para pengunjung maupun pesinggah yang kebetulan melewati daerah ini.
Keberadaan tiga lembaga edukasi pertanian level provinsi yang berlokasi di daerah ini, juga menjadikan kawasan yang belakangan sudah ditetapakan sebagai kawasan agrowisata oleh pemerintah Aceh ini, menjadi salah satu pusat pembelajaran pertanin di provinsi yang berada di ujung barat Sumatera ini.
Balai Benih Utama Hortikultura Aceh, adalah tempat penelitian dan pengembangan berbagai jenis bibit dan benih hortikultura, merupakan tempat pembelajaran dalam pengembangan perbenihan hortikultura di Aceh.
SMK PP Saree adalah lembaga pendidikan bagi para kader pertanian yang bersala dari semua wilayah di provinsi Aceh yang saat ini merupakan salah satu sekolah kejuruan yang telah memperoleh sertifikat ISO 9001 yang membuktikan bahwa sekolah ini sudah memenuhi standar nasional.
Sementara Balai Diklat Pertanian yang sudah berdiri sejak puluhan tahaun yang lalu adalah 'kawah candradimuka' tempat menggembleng para penyuluh pertanian untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan melalui berbagai kegiatan diklat.
Balai diklat ini sekarang juga menjadi pusat pengembangan inovasi dan trnasformasi teknologi pertanian, karena di komplek balai ini sekarang sudah dikembangkan berbagai instalasi hasil inovasi pertanian seperti instalasi pengolahan pupuk organik dan biogas, instalasi hidroponik, farmer's agro market dan pengembangan pertanian organic.
Bangun Agro Techno Park
Dibawah kepemimpinan drh Ahdar, MP, Balai Diklat Pertanian Aceh terus 'menggeliat', bukan hanya fokus pada kegiatan diklat bagi para penyuluh pertanian se provinsi Aceh, tapi juga mulai dikembangkan sebagai pusat edukasi dan wisata agro dengan memanfaatkan lahan seluas kurang lebih 16 hektare yang dimiliki oleh baali diklat ini.