Lihat ke Halaman Asli

Fathan Muhammad Taufiq

TERVERIFIKASI

PNS yang punya hobi menulis

Mengenal Cyber Extension, Media Penyuluhan Berbasis Internet

Diperbarui: 8 Desember 2016   10:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

koleksi pribadi

Cyber Extension merupakan inovasi mediapenyuluhan yang cukup efisien dan efektif karena dengan sekali menguploadmateri penyuluhan maka sedetik kemudian materi tersebut dapat dibaca ataudiunduh oleh pengguna di seluruh dunia. Cyber Extention bukanlah sesuatu hal yangbaru atau asing di kalangan Penyuluh karena sudah mulai diperkenalkan sejaktahun 2010 yang lalu, tetapi masih butuh langkah-langkah kongkrit dan realistisuntuk menjadikan media penyuluhan ini efektif sebagai sarana untuk meningkatkankesejahteraan petani. Keberadaan media penyuluhan berbasis internet inimerupakan alat untuk memudahkan pekerjaan para penyuluh namun juga merupakantantangan untuk di pelajari dan diselami lebih dalam lagi oleh para penyuluhpertanian.

Erainformasi digital melalui media elektronik dan alur informasi melalui sistemjaringan dunia maya telah merambah sampai ke pelosok-pelosok desa. Seluruhaspek kehidupan manusia, mulai dari aspek ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial,budaya dan sebagainya sudah dirambah oleh kemajuan tenknologi informasi ini. Halini menuntut setiap orang untuk “ramahteknologi” sehingga dapat mengikuti perkembangan informasi yang dibutuhkan.

Demikianjuga dalam dunia pertanian, akses teknologi informasi juga sudah merambahsampai ke seluruh pelosok perdesaan dengan adanya jaringan cyber yang semakinmeluas. Sebagian petani, kelompok tani (Poktan), gabungan kelompok tani (Gapoktan)dan pelaku usaha pertanian lainnya juga  sudah terbiasa mengakses informasi pertanianbahkan melakukan transaksi produksi pertanian dengan memanfaatkan teknologiinformasi seperti telephone seluler(handpone). 

Bahkan sudah banyak pelaku usaha pertanian yang  melakukannya dengan memanfaatkan jaringaninternet. Kondisi ini tentunya sangat berpengaruh terhadap kinerja penyuluhpertanian, yang sebagian besar masih menggunakan cara konvensional dalammelakukan kegiatan penyuluhan di lapangan.

Materipenyuluhan yang selama ini didistribusikan secara konvensional baik melaluimedia cetak (koran, brosur, leaflet, dll), maupun media elektronik (dalambentuk iklan tayangan, film, saung tani, dll) memerlukan biaya yang relatifbesar dan butuh waktu panjang, sementara hasilnya juga belum tentu optimal.Sehingga timbul kesan bahwa dengan metode penyuluhan seperti itu, para penyuluhdianggap stagnant dalam kinerjannya. 

Secara perlahan metode yang sudah “ketinggalan zaman” itu harus mulaidialihkan dengan metode penyuluhan berbasis internet, karena kalau masihmempertahankan pola konvensional, bukan tidak mungkin para penyuluh justru akanketinggalan informasi dibandi dengan petani yang disuluhnya.

Untukmengantisipasi ketertinggalan tersebut, sejak tahun 2010 yang lalu KementerianPertanian sudah meluncurkan program penyuluhan berbasis internet yang diberinama Cyber Extension. Melaluiaplikasi online ini, para penyuluh dapat dengan mudah mengakses danmenyampaikan materi penyuluhan  kepadapetani, begitu juga dengan para petani, mereka juga dapat mengakses langsungberbagai informasi pertanian dan materi penyuluhan melalui aplikasi ini.

Apa itu Cyber Extension 

Cyber Extension merupakan mimbar penyuluhan pertanianyang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pelayanan data serta penyampaian materidan informasi pertanian khususnya dalam membantu memperlancar dan mempermudahfasilitasi kepada pelaku penyuluhan terutama para penyuluh pertanian lapangan,baik penyuluh pertanian PNS, Swasta, maupun Swadaya. 

Melalui media penyuluhanberbasis internet ini, seorang penyuluh cukup mengupload ateri penyuluh yangakan disampaikan kepada petani, dana beberapa detik kemudian materi tersebutsudah dapat diakses oleh para petani sampai ke seluruh pelosok perdesaan.Begitu juga perkembangan teknologi pertanian, informasi harga komoditi,perkembangan pembangunan pertanian di berbagai daerah serta informasi pertanianlainnya  juga dapat dengan mudah diaksesmelalui media penyuluhan online ini.

Namunmeski sudah diluncurkan selama 6 tahun, belum semua penyuluh pertanian bisamemanfaatkan media penyuluhan online ini sebagai penunjang kinerja mereka. Halitu disebabkan oleh masih banyaknya penyuluh pertanian yang sampai saat inimasih “Gagap Teknologi” alias Gaptek. Ini terkait dengan pola penyuluhankonvensional yang mereka anggap sebagai satu-satunya metode penyuluhan, tanpamenyadari bahwa perkembangan teknologi informasi telah melesat begitu jauhkedepan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline