Lihat ke Halaman Asli

Internet dan Revolusi Pendidikan

Diperbarui: 19 Mei 2016   12:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

MUHALIS BEBANG, 2016

Globalisasi informasi yang melanda dunia tak lepas dari keberadaan internet. Sebagai produk peradaban modern, internet adalah gaya hidup masa kini. Kebutuhan akan informasi dan hiburan yang cepat menjadikan internet sebagai pilihan banyak orang. Penerimaan dan perkembangan yang demikian cepat akan internet memunculkan istilah gaptek bagi mereka-meraka yang tak mampu menggunakannya.

Kalangan remaja, pelajar dan mahasiswa merupakan pengguna internet paling aktif. Kemunculan situs-situs media sosial (medsos) seperti facebook, twiter, instagram, line, whatshap, dan lainnya telah menyita begitu banyak waktu dan energi positif generasi pelanjut kita. Kecanduan akses internet semakin lengkap dengan kemunculan berbagai macam ragam game online. Game online ini diakses mulai dari anak usia sekolah dasar hingga mahasiswa atau bahkan kalangan orang tua.

Game online yang saat ini lagi booming, telah memunculkan berbagai kekhawatiran akan dampak negatifnya bagi pelajar. Dalam hal ini game yang mengandung kekerasan dan pornografi. Hal tersebut tergambar dari keputusan kementerian terkait memblokir situs-situs game online yang dianggap meresahkan dan dapat mempengaruhi karakter generasi muda bangsa.

Kehadiran dan kemudahan akses game online di kalangan pelajar sedapat mungkin disikapi dengan bijak. Game online terbukti menyita begitu banyak waktu, energi, dan biaya  untuk mengaksesnya. Durasi waktu dan frekuensi akses yang  intens dapat menimbulkan gangguan kesehatan  bagi pecandunya. Selain itu, candu game online dapat mengganggu pola komunikasi dan sosialisasi di kalangan anak-anak namun demikian, di sisi lain game online memiliki manfaat yang tidak sedikit bagi pengaksesnya. Selain hiburan, game online dapat melatih, meningkatkan keterampilan dan kemampuan penggunaan komputer, motorik, dan membaca, serta kemampuan bahasa asing bagi anak-anak.

Internet dan revolusi pendidikan Indonesia

Terlepas dari pro dan kontra serta dampak yang ditimbulkan, game online dan medsos  adalah produk teknologi yang sangat menghibur. Keduanya dapat menjadi katup pengaman dan hiburan kehidupan modern yang penuh tantangan.  Medsos dan game online seharusnya mampu mendukung dan percepatan Revolusi Pendidikan di tanah air. Revolusi pendididkan yang sering dijadikan jualan pada hajatan perebutan kekuasaan di negeri ini membutuhkan internet.

Kecanduan kalangan pelajar terhadap game online dan medsos, belum dapat dimanfaatkan memacu peningkatkan kualitas PBM yang berkualitas dan menyenangkan di ruang-ruang kelas. Kalangan pelajar kita yang demikian akrabnya dengan dunia maya, seharusnya memudahkan penggunaan internet dalam kegiatan pembelajaran. Kenyataannya kalangan pendidik lebih senang membicarakan  dan membuat aturan dan batasan untuk mengantisipasi dampak negatif internet daripada merancang regulasi pemanfaatannya dalam kegiatan belajar mengajar.

Kalangan pendidik lebih  senang menghabiskan energi positifnya untuk razia hp, memanggil orang tua, yang sudah pasti menyita waktu kedua belah pihak, daripada menggunakannya untuk kegiatan pembelajaran yang menarik. Menyibukkan peserta didik dengan KBM, PR atau  tugas yang bersentuhan dengan internet dapat mengurangi intensitas dan durasi waktu yang mereka gunakan untuk mengakses situs-situs yang mengandung pornografi.

Larangan membawa hp atau  melakukan akses situs-situs medsos dan game online di sekolah tidak akan menyelesaikan masalah. Ada saja cara dan celah yang dapat dimanfaatkan oleh pelajar untuk melakukan akses internet di jam-jam sekolah. Situs-situs porno yang menjadi kekhawatiran, seharusnya tidak menjadi alasan penggunaan internet untuk KBM. Akses terhadap situs-situs dewasa tersebut sangat jarang terjadi di ruang publik termasuk lingkungan sekolah yang ramai.

Akses internet bagi kalangan pelajar dewasa ini sudah menjadi kebutuhan dalam menunjang pendidikan. Akan tetapi akses internet yang kebablasan sudah barang tentu akan merugikan kalangan pelajar. Kesepahaman tugas dan peran antara kalangan pendidik dan orang tua sangat diperlukan dalam hal ini. Peran aktif orang tua sangat dibutuhkan untuk mengatur anak-anaknya dalam melakukan koneksi dengan internet. Orang tua perlu membuat batasan dan aturan yang tegas. Aturan yang tegas dari orang tua, utamanya durasi waktu, diharapkan dapat meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan oleh internet. Aturan tegas dan pengawasan yang efektif dari orang tua,  game online  bukan hanya sebagai sarana hiburan bagi anak-anak, akan tetapi dapat membantu meningkatkan potensi yang dimiliki oleh seorang pelajar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline