Lihat ke Halaman Asli

Maulid di Kerajaan Sanrobone

Diperbarui: 28 Desember 2015   22:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

[caption caption="Deklarasi yang ditandatangani oleh empat raja kerajaan di Kabupaten Takalar "][/caption]

[caption caption="Raja-raja kerajaan yang ada di Takalar dan diluar Kabupaten Takalar"]

[/caption]

[caption caption="Raja ke-24 Kerajaan Sanrobone Kabupaten Takalar Sulsel"]

[/caption]

MAUDU ADAKA RI SANROBONE

(Maulid dan Upaya Pelestarian Nilai Luhur dan Karakter Bangsa)

Muhalis Bebang

Terlepas dari perbedaan penafsiran terhadap Maulid. Perayaan kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah satu momentum yang tidak hanya sebagai acara seremoni belaka. Maulid adalah ritual yang sangat erat dengan syiar Islam, silaturrahmi, wadah pelestarian budaya, dan nilai-nilai luhur. Perayaan maulid nabi dapat memperekat ikatan antar-kelompok, etnis dan kesukuan yang mulai merenggang karena kepentingan politik sesaat.

Globalisasi yang melanda dunia sejak tahun 90-an telah membawa pengaruh yang sangat kuat bagi masyarakat Indonesia. Nilai-nilai luhur bangsa warisan masa lalu mulai ditinggalkan. Nilai-nilai lokal dengan nuasa etnis yang kental mulai ditinggalkan seiring dengan memudarnya kepercayaan sebagai masyarakat terhadap nilai tradisional.  Maudu Adaka Ri Sanrobone yang dilaksanakan oleh Lembaga Adat Kerajaan Sanrobone Kabupaten Takalar, hadir menjawab keresahan beberapa pihak yang masih peduli dengan pelestarian nilai luhur bangsa.

Bagi Pemangku Adat Kerajaan Sanrobone, Maulid Nabi Muhammad SAW adalah maulid adalah pemersatu, dan perekat berbagai elemen, syiar, pelestarian nilai luhur. Pengenalan nilai luhur, tertuang dalam dalam berbagai ritual dan atraksi budaya yang mulai ditinggalkan.  Modernitas, pragmatisme, dan kepentingan politik sesaat dari beberapa elit kelompok, sangat berpengaruh pada kehidupan bermasyarakat, termasuk masyarakat Kabupaten Takalar yang di masa kerajaan terbagi dalam empat kerajaan, yakni Kerajaan Sanrobone, Laikang, Polongbangkeng dan Kerajaan Galesong. Budaya politik kontenporer dan memudarnya pamor kerajaan, membawa ikatan kekerabatan mulai menurun.

Maudu Adaka Ri Sanroboe, adalah wadah silaturrahmi, empat kerjaan lokal, ditambah kerajaan lain di Sulawesi Selatan, seperti Kerajaan Bangkala (Jeneponto), Marusu’ (Maros), Ma’rang (Pangkep), Kerajaan Suppa’ (Pinrang), yang hadir dengan berbagai atribut dan simbol kerajaannya masing-masing memberikan kesan bahwa ritual maulid adalah ajang silaturrahmi dan pemersatu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline