Lihat ke Halaman Asli

Fisika Kuantum Menjawab Bukti Adanya Tuhan

Diperbarui: 13 September 2022   14:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sejak Gelombang berkembangnya Sains sejak Zaman Yunani Kuno  sampai dengan awal abad 20, para ilmuwan, terutama ilmuwan barat memperdebatkan adanya Tuhan. 

Para ilmuwan itu selalu mempertanyakan " Apakah Tuhan itu ada?. Kalau ada, bagaimana membuktikannya secara empiris. Terutama para ilmuwan Fisika, mereka sangat tertarik ntuk membuktikan akan adanya Tuhan. Fisika, yangawalnya berkembang dari dunia filosofi, dimana manusia terus menerus memperhatikan benda disekitarnya berinteraksi. 

Kenapa benda jatuh kebawah? kenapa benda yang berlainan juga mempunya sifat yang berlainan juga. Sehingga, awalnya Fisika (sains) berawal bukan dari eksperimen yang sistematis, tetapi berdasarkan pengamatan,pengalaman dan pemikiran yang terbatas.  fisika merupakan abstraksi pertama dari tiga jenis abstraksi yang melampaui kemampuan akal untuk berpikir. 

Dalam pandangan ini, proses mengamati membuat manusia mulai untuk berpikir. Akal budi akan melepaskan diri dari pengamatan menggunakan indra. Pengamatan ini memperoleh pengetahuan umum yang bersifat nyata dan partikular. 

Fisika yang dikembangkan saat itu dilandasi oleh pemikiran bahwa segala sesuatu yang dikaji dalam filsafat memerlukan wujud materi dalam bentuk kebendaan. Hal inilah yang menjadi dasar terjadinya perdebatan "Apakah Tuhan itu ada", karena Tuhan tidak berwujud dan tidak bisa diwujudkan. Pokok dari hal ini yaitu materialisme, kemudian berkembang menjadi berbagai ideologi yang salah satunya adalah ideologi Komunisme.

Sir Isacc Newton yang lahir yang lahir 4 Januari 1643, seorang iluwan dan bangsawan berkebangsaan Inggris dianggap sebagai pelopor Ilmu Fisika Materialistis.  Newton berpendapat bahwa alam semesta itu seperti mesin dan beberpa hukum sederhana mengaturnya. Newton merumuskan Hukum Gerak dan Gravitasi. 

Hukum hukum ini merupakan rumus matematika yang menjelaskan benda bergerak, ketika sebuah gaya bekerja pada benda tersebut. Melalui bukunya 'Principia' tahun 1687 dengan menjelaskan 3 hukum dasar yang mengatur cara benda bergerak, yang intinya benda akan bergerak kaalu ada yang mendorong dan menarik, bagaimana gaya akan bekerja pada benda bergerak , dan hukum ketiga jika suatu benda didorong atau ditarik maka benda itu akan menarik atau mendorong secara merata kearah berlawanan. Karena ilmu Sains (Fisika )saat itu berkembang berdasarkan pengamatan, dan ada wujud yang bisa kasat mata untuk diamati. 

Dasar inilah yang menyebabkan pandangan bahwa " Tuhan itu abstrak dan tidak bisa diamati dilihat wujud". Pandangan ini bertahan selama hampir dua abad yng menimbulkan perdebatan berkepanjangan akan adanya kekuatan ' SUPRANATURAL' yang menggerakkan aktivitas Penciptaan Alam Semesta

FISIKA KUANTUM MENGUAK ADANYA ENERGI BESAR DILUAR ALAM SEMESTA .

Fisika Kunatum dipelopori oleh Albert Ensten penemu Teori Relativitas . Teori ini menjenjelaskan menjelaskan bahwa hukum fisika akan selalu sama dan konstan di mana pun. Namun sesuatu yang terjadi pada ruang dan waktulah yang membuatnya berbeda. Melalui pandangan yang berbeda akan menghasilkan ruang dan waktu kejadian secara berbeda pula. Semua hal tersebut sifatnya relatif. 

Fisika Kuantum merupakan sebuah ilmu yang juga seringkali disebut sebagai fisika modern. Fisika kuantum merupakn sebuah ilmu yang membahas benda dengan ukuran yang sangat kecil dan tidak dapat dilihat secara kasat mata.. Fisika kuantum mempelajari mengenai perilaku materi serta energi yang ada pada tingkatan molekul, atom, nukli serta tingkat mikroskopikdan juga materi serta energi yang lebih kecil lagi . 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline